Persepsi Dan Tindakan Sosial Masyarakat Nelayan Terhadap Pengembangan Pelabuhan Perikanan Popoh Kabupaten Tulungagung

Penelitian ini melihat adanya kondisi yang masih memprihatinkan pada masyarakat pesisir sementara terlihat bahwasannya Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam sehingga untuk menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai arus utama pembangunan nasional dibutuhkan suatu kebijakan pemerintah yang terpadu dan berbasiskan ekosistem salah satunya yaitu kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan membangun infrastruktur pelabuhan perikanan yang salah satunya terdapat di Dusun Popoh sehingga secara otomatis kondisi tersebut memicu terjadinya interaksi sosial antara masyarakat nelayan Popoh dengan pemerintah daerah yang menimbulkan respon dari masyarakat nelayan Popoh dalam bentuk persepsi dan tindakan sosial. Dalam kaitannya dengan penelitian peneliti persepsi yang dimaksud yaitu, tanggapan masyarakat sekitar dalam kaitannya dengan aktivitas pengembangan Pelabuhan Perikanan Popoh itu sendiri, dimana dari adanya suatu tanggapan tersebut timbul suatu tindakan sosial yang dilakukan oleh masyarakat nelayan sekitar sebagai sekelompok orang bersama. Penelitian ini menggunakan teori tindakan sosial Max Weber dan di lakukan di Dusun Popoh, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Penelitian menggunakan metode Kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan penelitian berjumlah sembilan orang melalui teknik penentuan informan snowball sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat nelayan Popoh memiliki persepsi kognitif yang positi dan juga negatif, namun untuk afektif dan konatif tidak menunjukkan persepsi yang negatif terhadap pengembangan Pelabuhan Perikanan Popoh. Kemudian terkait bentuk tindakan sosial menunjukkan bahwa terdapat tiga tipe tindakan sosial yang dilakukan oleh masyarakat nelayan Popoh terhadap pengembangan Pelabuhan Perikanan Popoh, yaitu tindakan rasionalitas instrumental, rasionalitas nilai, dan tradisional