Harga Beli Pertanian dalam Perspektif Konsepsi Sunan Kalijaga

Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses produksi usaha tani dan mencari konsep harga beli pertanian yang menyejahterakan lahir dan batin serta tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya, sosial dan religi yang ada pada masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur tepatnya di Desa Ngetos yang masuk dalam area Gunung Wilis. Penelitian ini berusaha melihat realitas masyarakat pertanian dengan menggunakan konsepsi hidup Sunan Kalijaga sebagai alat analisis serta rerangka teorinya, di mana peneliti menjadi instrumen utama penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsep harga beli hasil pertanian yang ada saat ini belum dapat mengakomodasi kepentingan seluruh stakeholder, karena konsep harga beli pertanian yang ada saat ini cenderung menguntungkan tengkulak dan pemerintah dan mengabaikan aspek lain dari diri (ingsun) petani yang nota bene terdiri atas unsur fisik dan nonfisik. Selain itu konsep yang ada juga mengabaikan lingkungan, serta bertentangan dengan nilai-nilai keislaman. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa untuk mendukung keberhasilan konsep harga beli pertanian yang ada diperlukan adanya kebijakan-kebijakan non akuntansi. Hal tersebut juga mempertegas pernyataan beberapa peneliti yang menyatakan bahwa akuntansi merupakan suatu ilmu yang tidak bebas nilai, dimana akuntansi dapat dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungannya. Implikasi dari penelitian ini relevan bagi para praktisi dan pembuat kebijakan dalam mendorong terbentuknya konsep harga beli pertanian yang sesuai dengan nilai-nilai Islam yang berorientasi pada diri (ingsun) petani dan lingkungan agar keberlanjutan lingkungan (masyarakat dan alam) dapat terjaga