Performan Reproduksi dan Indeks Fertilitas Kerbau Lumpur (Bubalus bubalis) di Kabupaten Malang

Ternak kerbau merupakan ternak lokal yang hidup di daerah panas dan lembab, khususnya daerah tropisyang mempunyai potensi untuk dikembangkan. Penilaian performans reproduksi pada induk kerbau betina yang ada di peternakan rakyat perlu dilakukan guna perbaikan reproduksi kerbau selanjutnya. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sumbermanjing wetan, Tajinan, Singosari, Sumberpucung, Dampit, Ampelgading dan Pakis Kabupaten Malang yaitu pada tanggal 12 Juni hingga 31 Juli 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui performan dan indeks fertilitas ternak kerbau di lihat dari service per conception, conception rate, days open, dan interval kelahiran yang ada di lokasi penelitian. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah153 ekor ternak kerbau betina dari 97 peternak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penentuan lokasi menggunakan purposive sampling. Pemilihan responden (peternak) dengan cara snow ball dan jumlah sampel ditentukan dengan rumus Yamane. Data sekunder populasi kerbau perkecamatan tahun 2017 diperoleh dari Dinas Peternakan Kabupaten Malang. Hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu diperoleh S/C = 1.32±0.46 kali, CR = 67.97%, DO = 196.11±45.18, interval kelahiran = 526.50±38.38 hari, dan nilai indeks fertilitas sebesar -19.66 persen. Dari hasil penelitian secara umum disimpulkan bahwa performans reproduksi dan indeks fertilitas kerbau lumpur (Bubalus bubalis) tergolong rendah. Disarankan managemen pemeliharaan oleh peternak dapat diperbaiki kearah yang lebih intensif, serta perbaikan tatalaksana reproduksi seperti memperpendek waktu penyapihan gudel dan tidak menunda perkawinan. Diharapkan pemerintah dan pihak terkait memberikan pelatihan kepada peternak mengenai deteksi birahi dan proses rekording, serta pengadaan pejantan unggul di lokasi penelitian