Pengaruh Ekstrak Daun Cincau Hijau (Cyclea barbata Miers) terhadap Jumlah Makrofag Tikus Putih (Rattus norvegicus Strain Wistar) dengan Luka Bakar Derajat IIB.

Luka bakar derajat IIB mempunyai prevalensi 73% dan beresiko memicu inflamasi kronis akibat peningkatan jumlah makrofag berlebihan, sehingga perlu dimodulasi melalui perawatan luka. Salah satunya dengan daun cincau hijau. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers) terhadap peningkatan jumlah makrofag blok waktu 4 jam, 48 jam, dan 72 jam pasca luka bakar derajat IIB pada tikus putih. Metode penelitian adalah true-experimental menggunakan RCBD dengan 36 ekor tikus putih galur wistar (n=4) yang dibagi dalam 3 blok waktu pembedahan (4 jam, 48 jam, dan 72 jam), kemudian tiap blok dibagi 3 subkelompok perawatan, yaitu kontrol negatif (NaCl 0,9%), kontrol positif (hidrogel), dan perlakuan (ekstrak daun cincau hijau 45%). Berdasarkan analisis, data terdistribusi normal dan sampel homogen (p > 0,05). Hasil Two-Way ANOVA menunjukkan perawatan dan waktu berbeda signifikan p= 0,000 terhadap peningkatan jumlah makrofag (p < 0,05). Dilanjutkan uji Post Hoc Tukey perawatan menunjukkan hidrogel dibandingkan ekstrak daun cincau hijau 45% tidak berbeda signifikan p= 0,146 dan NaCl 0,9% dibandingkan hidrogel dan ekstrak daun cincau hijau 45% berbeda signifikan p= 0,000 (p < 0,05). Sedangkan, uji Post Hoc Tukey blok waktu menunjukkan 48 jam dibandingkan 72 jam tidak berbeda signifikan p= 0,620 dan 4 jam dibandingkan 48 jam dan 72 jam berbeda signifikan p= 0,000 dan p= 0,002 (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun cincau hijau (Cyclea barbata Miers) 45% berpengaruh terhadap peningkatan jumlah makrofag pada blok waktu 4 jam, 48 jam, dan 72 jam pasca luka bakar derajat IIB pada tikus putih (Rattus norvegicus Strain Wistar)