Perbedaan Jumlah Sisa Makanan Berdasarkan Jenis Sayur dan Teknik Pengolahan Menu Sayuran di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang.

Rumah sakit merupakan suatu instansi kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat salah satu pelayanan yang diberikan adalah pelayanan gizi. Tujuan khusus pelayanan gizi adalah penyelenggaraan makanan. Suatu keberhasilan penyelenggaraan makanan dapat dilihat dari sisa makanan yang terjadi. Salah satu faktor penyebab terjadinya terjadinya sisa makanan berasal dari teknik pengolahan dan jenis sayuran itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah sisa makanan pasien terhadap jenis sayur dan teknik pengolahan yang digunakan di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dan teknik pengambilan menggunakan stratified random sampling. Responden Penelitian adalah sisa makanan pasien rawat inap yang berusia 14-65 tahun dikelas perawatan I,II dan III dengan mendapatkan diet makanan biasa dengan jumlah sampel sebanyak 138 . Pengamatan ini dilakukan pada waktu siang dan sore selama 1 periode siklus menu rumah sakit. Jumlah sisa makanan di estimasi dengan 7 skala yang dikonversikan kedalam skor, kemudian dikategorikan menjadi sisa makanan banyak dan sedikit. Analisis data dilakukan dengan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian ini didapatkan sebanyak 154 porsi (61,8%) tergolong sisa banyak. Selain itu tidak ada perbedaan antara jumlah sisa makanan berdasarkan jenis sayur dan teknik pengolahan. Hal ini diakibatkan pada teknik pengolahan sering terjadi pengulangan dan juga faktor psikis responden. Selain itu pada jenis sayuran disebabkan karena perbedaan kebiasaan makan yang menyebabkan cenderung pilih pilih makanan sehingga menyebabkan tingginya sisa makanan. Simpulan dari penelitian ini tidak ada perbedaan jumlah sisa makanan berdasarkan jenis sayur dan teknik pengolahan