Kesetaraan transportasi perkotaan (studi kasus: transjakarta kolidor 1 dan 8)

BRT (Bus Rapid Transit) atau lebih dikenal dengan Transjakarta di Kota Jakarta merupakan salah satu cara pemerintah dalam mengatasi masalah kemacetan di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja operasional dari Bus TransJakarta Koridor 1 dan 8. Analisis yang digunakan meliputi analisis headway, load factor¸dan fasilitas pelayanan. Dari hasil analisis, didapatkan rata-rata headway di Koridor 1 dan 8 sebesar 7 menit yang artinya melebihi standar yang diteteapkan yaitu sebesar 1-3 menit. Nilai load factor pada Koridor 1 sebesar 135,16% dan di Koridor 8 sebesar 118,75% mengartikan nilai melebihi standar sebesar 80-90%. Terdapat pula beberapa fasilitas yang menunjang kesetaraan antar pengguna, yaitu transcare, tempat duduk prioritas, dan ruang tunggu prioritas. Untuk mengatasi tingginya nilai load factor diperlukan pengaturan jumlah bus yang beroperasi yaitu 75 bus di Koridor 1 dan 38 bus di Koridor 8