Pohon Kaktus Sebagai Representasi Kerusakan Lingkungan Dalam Penciptaan Karya Lukis

Penulis mengangkat pohon kaktus sebagai objek visual didapatkan setelah penulis juga melihat pohon kaktus yang ditanam di tengah perkotaan kota Malang yaitu dijalan kembar Ijen. Hal ini menjadi sangat unik karena sebelumnya pohon kaktus dalam sejarah penghijauan di kota Malang tidak pernah dijadikan ikon tentang penghijauan. Dalam proses pencarian ide penulis melakukan beberapa tahap termasuk mencari informasi tentang kaktus baik yang dijual dipasaran (penjual tanaman di kota Malang) atau sumber dari buku, katalog seni rupa dan internet. Dalam tugas akhir kali ini Penulis menggunakan pohon kaktus dikarenakan pohon kaktus dapat menjadi perwakilan tentang keteguhan manusia dan lingkungan yang sekarang. Lingkungan sekarang dalam artian meskipun terlihat hijau, tetapi pada dasarnya lingkungan sekarang ini tetap gersang. Diharapkan manusia lebih baik lagi dalam menjaga lingkungannya agar tidak terjadi lagi kerusakan lingkungan yang merugikan makhluk hidup lainnya. Manusia menjadikan lingkungan hanya sebagai tempat mewujudkan keinginan demi mendapatkan keuntungan sesaat atau instan seperti mempercantik pemukiman dengan perumahan-perumahan mewah, jalan-jalan beraspal tertata rapi demi kelancaran kebutuhan hidup manusia itu sendiri yang idealnya penuh tumbuhan atau pepohonan berfungsi sebagai daerah resapan air, hal ini berbanding terbalik dengan kaktus yang tumbuhnya tidak dirawat dan diperlihatkan, padahal kaktus menyimpan air yang berguna bagi kehidupan manusia, penulis menggembangkannya menjadi sebuah bahas rupa yang dapat mewakili ide atau gagasan untuk apresiator Metode penciptaan yang digunakan penulis adalah milik Alma Hawkins yaitu eksplorasi, improvisasi dan pembentukan. penulis tidak melihatnya secara langsung, namun data ini sangat akurat sehingga dapat menjadi sumber penting yang menunjukan kejadian apa saja yang terjadi di lingkungan. Objek gambar yaitu pohon kaktus, hal ini dilakukan secara langsung. Hasil penciptaan karya penulis berjumlah tujuh karya yang berjudul One, Hingar Binga, Asa, Rhytem of Nature, Angan, Dreamland, Song of Freedom, dengan pohon kaktus sebagai visualisasi pencemaran lingkungan. teknik blok dan juga unsur garis. Karya penulis dihias sedemikian rupa sehingga dapat terwujud karya dekoratif dengan menggunakan warna tint. Dengan menggunakan kecenderungan bentuk datar dan penggunaan gradasi warna tint, sehingga permasalahan yang ingin disampaikan dapat dideskripsikan dengan jelas serta dapat disatukan secara optimal