Pengaruh Metode Pengeringan Dan Lama Waktu Maserasi Dengan Pelarut Ganda Etanol Dan N-Heksana Terhadap Senyawa Bioaktif Buah Pokak (Solanum Torvum Sw.)

Pokak (Solanum torvum Sw) atau yang dikenal sebagai turkey berry, termasuk sayuran jenis terong - terongan. Pokak memiliki kandungan senyawa bioaktif yang bermanfaat. Faktor yang mampu mempengaruhi kandungan senyawa bioaktif pada pokak antara lain proses pengeringan buah dan ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh cara pengeringan buah pokak dan lama waktu maserasi menggunakan pelarut ganda etanol 70% dan nheksana terhadap rendemen dan kandungan senyawa bioaktif buah pokak. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 2 faktor, yaitu metode pengeringan terdiri atas 2 level (Cabinet Drying dan Sun Drying) dan lama waktu maserasi terdiri atas 3 level (24, 36, dan 48 jam). Eksperimen diulang sebanyak 4 kali. Data yang diperoleh diolah menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) atau BNT dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Penentuan perlakuan terbaik dilakukan dengan menggunakan metode Multiple Atrribute yang dikemukakan Zeleny. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengeringan (cabinet drying dan sun drying) pada irisan buah pokak (Solanum torvum) dan lama maserasi berpengaruh nyata terhadap rendemen ekstrak kering fraksi etanol 70% dan nheksana. Rendemen ekstrak fraksi etanol sebesar 9,01 – 16,06% lebih besar daripada rendemen ekstrak kering fraksi n-heksana (1,66 – 6,69%). Rendemen ekstrak kering fraksi etanol tertinggi (16,06%) diperoleh dari cabinet drying dan maserasi 48 jam, sedangkan pada fraksi n-heksana diperoleh dari sun drying dengan maserasi 36 jam (6,69%). Ekstrak fraksi etanol buah pokak mengandung senyawa fenol, flavonoid, saponin, dan alkaloid melalui uji kimia (skrining). Hasil tersebut dipertegas dari hasil analisa gugus fungsi dengan FTIR (Fourier Transform Infrared) yang menunjukkan adanya gugus amina dan amida (N-H), alkohol ikatan hidrogen/fenol (O-H), alkana (C-H), alkena (C=C), dan amina (CN). Besarnya kadar fenol, flavonoid, saponin, alkaloid dan aktivitas antioksidan ditentukan oleh metode pengeringan buah dan lama waktu maserasi. Nilai tertinggi untuk kadar fenol, flavonoid, saponin serta aktivitas antioksidan diperoleh dari pengeringan buah menggunakan cabinet drying dengan maserasi 36 jam dan ini merupakan perlakuan terbaik. Maserasi yang lebih lama (48 jam) menurunkan kadar fenol, flavonoida dan saponin dalam ekstrak, kecuali kadar alkaloid. Tingkat aktivitas antioksidan ditentukan oleh kadar senyawa fenol dan saponin