Analisis Klorofil-a Sebagai Penduga Produktivitas Primer dan Penduga Potensi Perikanan di Waduk Sengguruh, Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur

Waduk merupakan perairan menggenang yang terbentuk karena adanya pembendungan sungai. Waduk Sengguruh terletak di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang yang diabngun dengan tujuan sebagai pengendali banjir di kawasan hulu DAS Brantas, sumber energi PLTA di Jawa Timur dan tempat pengendapan sedimen dari DAS Brantas. Waduk Sengguruh mendapatkan suplai air dari Sungai Amprong dan Sungai Lesti yang merupakan bagian dari DAS Brantas dan diduga memiliki kandungan bahan organik tinggi yang dapat mempengaruhi nilai klorofil-a pada fitoplankton. Tinggi rendahnya nilai klorofil-a mempengaruhi tingkat produktivitas primer dan selanjutnya dapat mempengaruhi besar kecilnya potensi perikanan suatu perairan. Potensi perikanan merupakan kemampuan ekosistem dalam memproduksi sumberdaya ikan dalam satuan waktu tertentu. Hal ini penting untuk diketahui dalam upaya pengelolaan sumberdaya perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan klorofil-a di perairan Waduk Sengguruh, untuk mengetahui nilai produktivitas primer Waduk Sengguruh dan untuk mengetahui potensi perikanan di Waduk Sengguruh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Dalam penelitian ini terdapat 4 stasiun yang penentuannya berdasarkan metode purposive sampling. Stasiun 1 merupakan bagian inlet waduk dekat Sungai Lesti, stasiun 2 merupakan inlet waduk dekat Sungai Amprong, stasiun 3 merupakan bagian tengah waduk dan stasiun 4 merupakan bagian outlet waduk. Pengukuran parameter kualitas air seperti suhu, pH, DO, turbiditas, dan klorofil-a dilakukan dengan menggunakan alat AAQ 1183. Pengukuran kecerahan dilakukan dengan menggunakan secchi disk, sedangkan nitrat dan ortofosfat diukur dengan menggunakan metode spektrofotometri. Pengukuran produktivitas primer dilakukan dengan metode klorofil-a, sedangkan pendugaan potensi perikanan mengacu pada tabel Beveridge tahun 1984. Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan hasil rata-rata nilai klorofil-a sebesar 5,83 μg/L dan tergolong dalam kesuburan sedang. Nilai rata-rata produktivitas primer sebesar 2,36 gC/m2/hari dan nilai rata-rata potensi perikanan sebesar 3.039,53 ton/tahun. Pengukuran parameter kualitas air didapatkan nilai rata-rata suhu sebesar 25,69 °C, rata-rata nilai kecerahan sebesar 19,65 cm, rata-rata nilai turbiditas sebesar 71,51 FTU, rata-rata nilai DO sebesar 8,21 mg/L dan nilai pH dengan kisaran 7,46-7,94. Rata-rata nilai ortofosfat dan nitrat berurut-urut sebesar 0,10178 mg/L dan 0,8493 mg/L. Rata-rata kelimpahan fitoplankton didapatkan sebesar 1046 ind/ml dengan komposisi yang banyak ditemukan yaitu fitoplankton dari divisi Chlorophyta. Kelimpahan relatif fitoplankton di perairan Waduk Sengguruh tergolong tinggi. Indeks keragaman fitoplankton sebesar 3,88 dan tergolong dalam keragaman tinggi. Indeks dominasi fitoplankton di perairan Waduk Sengguruh sebesar 0,1129 yang menunujukkan bahwa tidak ada spesies fitoplankton yang mendominasi di perairan Waduk Sengguruh. Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah diketahui bahwa nilai klorofil-a di Waduk Sengguruh berkisar antara 2,37 – 8,44 μg/L dengan rata-rata sebesar 5,38 μg/L. Produktivitas primer perairan Waduk Sengguruh berkisar antara 1,41 – 4,44 g/m3/hari dengan rata-rata sebesar 2,36 g/m3/hari. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan didapatkan rata-rata potensi perikanan Waduk Sengguruh sebesar 3.039,53 ton ikan/tahun. Saran yang dapat penulis berikan adalah dilakukan penelitian lanjutan dengan waktu yang berkala untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dan dilakukan pengukuran parameter CO2 sebagai bahan utama dalam proses fotosintesis oleh organisme autotrof