Ekstraksi Propolis Menggunakan Metode Ohmic Heating Dengan Variasi Kuat Medan Listrik Tehadap Kandungan Flavonoid Hasil Ekstraksi

Indonesia adalah salah satu negara kaya fauna yang bermanfaat bagi manusia salah satunya lebah. Produk lebah antara lain madu, polen, royal jelly, lilin lebah, dan propolis. Sayangnya pasar propolis di Indonesia didominasi produk impor. Beberapa diantaranya impor dari cina dan brazil. Diakui bahwa produksi propolis mentah dalam negeri tergolong cukup, sayangnya masih menghadapi kesulitan untuk mengolahnya karena keterbatas teknologi. Umumnya, propolis di ekstraksi dengan maserasi selama lebih dari 72 jam . Pada penelitian ini, propolis diekstrak menggunakan mesin ekstraktor propolis berbasis ohmic heating, ohmic heating merupakan teknologi ekstraksi dengan memanfaatakan arus listrik yang mengakibatkan bangkitnya panas internal dari bahan sehingga ekstraksi menjadi lebih cepat dan sempurna. Pada penelitian ini menggunakan 4 variasi kuat medan listrik sebesar 40, 50, 60, dan 70 Volt/cm, serta satu sampel kontrol dengan metode maserasi. Adapun parameter hasil ektraksi porpolis yang dianalisa yakni kadar flavonoid yang terdapat pada hasil ekstraksi. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap kadar flavonoid yang terkandung dalam hasil ekstraksi, diperoleh kadar flavonoid tertinggi pada perlakuan kuat medan listrik 60 Volt/cm dengan nilai kadar flavonoid sebesar 89,70 mg/ml. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapatdisimpulkan bahwa hasil ektraksi menggunakan metode ohmic heating lebih baik dari pada metode maserasi. Namun, pada penelitian selanjutnya, diharapkan dilakukan pre treatmen terhadap bahan dan dilakukan pengecekan alat saat perubahan variasi