Pengaruh Variasi Suhu Karbonisasi Dan Jenis Activator Agent Terhadap Karakteristik Karbon Aktif Dari Tempurung Biji Keluak (Pangium Edule R.)

Tanaman Keluak (Pangium Edule) merupakan tanaman yang tumbuh subur di daerah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Limbah tempurung biji keluak dapat dimanfaatkan sebagai karbon aktif karena mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Karbon aktif merupakan zat padat berpori yang dapat menyerap komponen tertentu dari fasa fluida. Karbon aktif dibuat melalui beberapa tahapan yaitu dehidrasi, karbonisasi, dan aktivasi. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu karbonisasi dan jenis aktivator agent terbaik dalam pembuatan karbon aktif dari tempurung biji keluak menggunakan aktivasi secara kimia. Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang disusun dengan 2 (dua) faktor dan dilakukan 3 (tiga) kali pengulangan. Faktor I merupakan variasi suhu karbonisasi, yaitu 400°C dan 600°C. Faktor II merupakan variasi activator agent, yaitu ZnCl2 (10%), CaCl2 (10%), CH3COOH (10%), dan tanpa aktivasi. Hasil terbaik dari kombinasi suhu karbonisasi dengan jenis activator agent berdasarkan hasil pengujian kadar air, daya serap larutan iodin, dan perhitungan luas permukaan karbon aktif akan dilakukan pencitraan morfologi dan komponen penyusun karbon aktif melalui pengamatan SEM EDX dengan karbon aktif kontrol tanpa aktivasi pada suhu yang sama sebagai pembanding. Berdasarkan uji NDF dan ADF dengan metode Van Soest tempurung biji keluak yang digunakan pada penelitian ini menghasilkan hemiselulosa sebesar 7,08%, selulosa 12,24%, silikat 2,35%, dan lignin 40,10%. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa kombinasi variasi suhu karbonisasi dan jenis viii activator agent yang digunakan berpengaruh sangat nyata terhadap daya serap larutan iodin dan nilai perhitungan luas permukaan karbon aktif, namun tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air karbon aktif yang dihasilkan. Perlakuan kombinasi suhu karbonisasi 600°C dengan jenis activator agent CaCl2 (10%) merupakan kombinasi perlakuan terbaik yang menghasilkan kadar air sebesar 1,548%, daya serap larutan iodin 693,564 mg/g, dan nilai perhitungan luas permukaan karbon aktif 764,864 m2/g, serta pada pengujian SEM EDX diperoleh struktur permukaan berongga dan berpori terbuka dengan presentase berat komponen karbon mencapai 83,608%. Sedangkan perlakuan suhu karbonisasi 600°C tanpa menggunakan aktivasi menghasilkan kadar air sebesar 3,058%, daya serap larutan iodin 391,290 mg/g, dan nilai perhitungan luas permukaan karbon aktif 431,515 m2/g, serta pada pengujian SEM EDX diperoleh struktur permukaan sedikit berongga dan masih banyak komponen yang menutupi karbon aktif dengan presentase berat komponen karbon mencapai 80,845%