Strategi Pengembangan Usaha Agroindustri Bandeng Dalam Mendukung Badan Usaha Milik Desa Di Kabupaten Sampang

Kabupaten Sampang merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Madura yang memiliki potensi di sektor Perikanan yang cukup besar. Kabupaten Sampang saat ini telah mempunyai BUMDes sebagai lembaga perekonomian masyarakat. Salah satu BUMDes yang bergerak di sektor perikanan yaitu BUMDes Permata. BUMDes Permata tersebut memproduksi Kerupuk Bandeng, namun BUMDes selama ini masih belum diolah dengan baik, sehingga nilai tambah yang diperoleh masih kecil. Hal ini dikarenakan strategi yang digunakan oleh BUMDes Kabupaten Sampang masih belum terencana sehingga perlu dilakukan perencanaan strategi agar pengembangan yang dilakukan dapat optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan usaha agroindustri guna mendukung BUMDES di Kabupaten Sampang dengan pendekatan SWOT dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Responden penelitian ini berjumlah 5 responden, yaitu 1 dari pengelola BUMDes, 1 tenaga kerja BUMDes Permata di Kabupaten Sampang, 1 dari pihak DPMD, 1 dari DISPERINDAG, serta 1 dari pihak Akademisi. Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa faktor internal yang paling berpengaruh dari segi kekuatan yaitu kualitas produk dengan nilai 0,311, dari segi kelemahan yaitu permodalan kurang kuat dengan nilai 0,105. Faktor eksternal yang paling berpengaruh dari segi peluang adalah bantuan permodalan dari lembaga keuangan dengan nilai 0,521, dari segi ancaman yaitu kenaikan harga bahan pembantu dengan nilai 0,187. Hasil perhitungan SWOT didapatkan nilai IFE 2,524 dan nilai EFE 2,923 yang artinya BUMDes Permata berada pada sel kelima, dimana strategi yang perlu dilakukan yaitu penetrasi pasar dan pengembangan vii produk. Terdapat delapan alternatif strategi yang terbentuk dari matriks SWOT yaitu mempertahankan kualitas dari produk (ST1), melakuakan jalinan kerjasama dengan mitra usaha lain untuk memperluas pasar (ST2), pengoptimalan pemberian serta penggunaan bantuan dana (ST3), memperluas sistem pemasaran (ST4), melakukan pengembangan teknologi produksi (ST5), meningkatkan daya saing produk lokal (ST6), meningkatkan sarana dan prasarana untuk mengembangkan BUMDes Permata (ST7), meningkatkan promosi melalui iklan, mengikuti expo atau event-event untuk menonjolkan ciri khas produk (ST8). Urutan prioritas strategi pengembangan BUMDes Permata adalah ST1 dengan nilai 7,162, ST5 dengan nilai 7,082, serta ST6 dengan nilai 7,041