Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi dan Upaya Peningkatan Pendapatan Usahatani Edamame (Kasus di PT Mitratani Dua Tujuh Kabupaten Jember)

Permintaan terhadap komoditas sayuran terus meningkat terutama dalam hal ekspor dimana berdasarkan data Ditjen Holtikutura (2014) ekspor komoditas sayuran tahun 2013 sebesar 128.330 ton, pada tahun 2014 meningkat menjadi sebesar 150.356 ton. Kedelai edamame merupakan salah satu produk hortikutura jenis sayuran (green soybean vegetable) yang ada di Indonesia. Pengembangan edamame di Indonesia masih terbatas dengan indikator belum banyaknya produsen yang mengusahakan edamame di seluruh Indonesia, padahal Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki areal pertanaman yang cocok untuk membudidayakan edamame. Permasalahan yang dihadapi petani di Kabupaten Jember dalam berusahatani edamame adalah hasil usahatani edamame di tingkat petani yang dilakukan dengan sistem kemitraan masih rendah dibandingkan dengan produksi pada tingkat perusahaan. Rendahnya produksi tersebut dikarenakan penggunaan faktor produksi yang belum efisien dalam usahatani edamame. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkombinasian penggunaan faktor-faktor produksi yang efisien agar memperoleh keuntungan yang maksimal. Berdasarkan uraian di atas, penting dilakukan penelitian tentang efisiensi penggunaan faktor-faktor pada usahatani edamame untuk memperoleh masukan penggunaan faktor produksi yang efisien dalam memaksimalkan keuntungan. Permasalahan dalam penilitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut “Sejauh mana tingkat efisiensi alokatif penggunaan faktor-faktor produksi yang dicapai petani berpengaruh pada pendapatan usahatani edamame”. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis tingkat produksi dan pendapatan usahatani edamame; (2) Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi dan pendapatan usahatani edamame; (3) Menganalis pencapaian efisiensi alokatif pada usahatani edamame; (4) Menganalisis pengaruh tingkat efisiensi yang dicapai petani terhadap pendapatan usahatani edamame. Penelitian ini menggunakan metode sensus karena populasi petani hanya berjumlah 16 KK petani. Objek pada penelitian ini merupakan unit usahatani musim tanam. Penelitian ini menggunakan data usahatani edamame pada dua musim tanam sehingga diperoleh objek sebanyak 32 unit. Pada metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode analisis data kuantitatif dengan alat analisis berupaanalisis usahatani, analisis fungsi produksi cobb-douglas, analisis fungsi pendapatan, dan analisis efisiensi alokatif. Hasil penelitian antara lain: (1) Tingkat produksi dan pendapatan usahatani edamame di daerah penelitian sudah tergolong tinggi apabila dibandingkan dengan tingkat produksi kedelai pada umumnya di Jawa Timur (2) Peningkatan penggunaan benih, pestisida padat, dan tenaga kerja masih dapat meningkatkan produksi edamame. Demikian juga lama berusahatani, semakin lama pengalaman usahataninya maka semakin tinggi tingkat produksinya (3) Peningkatan hasil produksi masih dapat meningkatkan pendapatan, sedangkan peningkatan biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida, dan biaya tenaga kerja dapat menurunkan tingkat pendapatan usahatani edamame. (4) Penggunaan faktor-faktor produksi benih, pestisida padat dan tenaga kerja pada tingkat harga yang berlaku masih belum efisien, karena penggunaannya masih kurang. (5) Peningkatan tingkat efisiensi penggunaan benih, pestisida padat dan tenaga kerja dapat meningkatkan pendapatan usahatani edamame. Saran dalam penelitian ini adalah: (1) Produksi usahatani edamame di daerah penelitian agar dapat meningkat, perlu adanya penambahan penggunaan benih, pestisida padat dan tenaga kerja dengan memperhatikan harga dari masing –masing faktor produksi tersebut agar tidak menurunkan pendapatan. (2) Perlu adanya penyuluhan maupun pelatihan mengenai teknis budidaya edamame sehingga petani dapat menghasilkan produksi yang maksimal agar pendapatan petani meningkat.. (3) Perlu penelitian lebih lanjut dengan teknik sampling yang memungkinkan lebih terwakilinya populasi.