Analisis Bioekonomi Hasil Tangkapan Kategori Ikan Demersal Dan Binatang Berkulit Keras (Crustacea) Di Perairan Selat Madura Jawa Timur

Wilayah pengolahan Perikanan Negara Republik Indonesia yang meliputi beberapa wilayah termasuk WPPNRI 712 yaitu Laut Jawa memiliki estimasi potensi lestari, jumlah tangkapan yang diperbolehkan serta Tingkat Pemanfaataan Sumberdaya Ikan, total potensi perikanan sebesar 1.341.632 ton. Perairan Selat Madura yang berada diantara Pulau Jawa dan Selat Madura memiliki potensi perikanan Ikan Demersal dan Binatang berkulit Keras (Crustacea) yang sangat berlimpah. Adanya potensi Sumberdaya yang berlimpah mengakibatkan semua nelayan merasa memiliki hak yang sama untuk mengeksploitasi sumberdaya sehingga dibutukan peraturan yang adil dalam hak akses untuk mengekspoitasi. Tiga aspek yang perlu dipertimbangkan dalam mengatur hak akses yaitu aspek historis, aspek ekonomi, dan aspek biografis jangka panjang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa potensi sumberdaya ikan demersal dan binatang berkulit keras (Crustacea) yang ada di perairan Selat Madura, Manganalisa aspek biologi dan ekonomi yang meliputi Maximum Sustainable Yield (MSY), Maximum Economic Yield (MEY), Open Access Equilibrium (OAE), dan Jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) serta menganalisa tingkat pengusahaan ikan demersal dan binatang berkulit keras (Crustacea) di Perairan Selat Madura. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April 2018 - Mei 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi sedangkan data sekunder yang diperoleh dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Kelautan Perikanan dari Kabupaten yang ada di Pulau Madura. Analisis data menggunakan pendekatan surplus produksi yang terdiri dari 3 model yaitu Schaefer 1954, Fox 1970 dan Gordon Schaefer. Potensi sumberdaya ikan demersal dan binatang berkulit keras (Crustacea) diperairan Selat Madura berdasarkan jumlah hasil tangkapan dari mulai tahun 1992- 2016 paling rendah terjadi pada tahun 1992 sebesar 22.719,6 ton dan hasil tertinggi pada tahun 2008 sebesar 88.694,9 ton. Pendugaan Potensi Lestari sumberdaya ikan demersal dan binatang berkulit keras (Crustacea) analisis biologi didapatkan upaya penangkapan maksimum lestari (fMSY) sebesar 91.764 trip tahun-1 dan hasil tangkapan maksimum lestari (YMSY) sebesar 62.634 ton tahun-1 didapatkan hasil (YJTB) sebesar 50.107 ton tahun-1, dengan jumlah upaya penangkapan yang diperbolehkan (fJTB) sebesar 45.141 trip tahun-1 . Hasil (YOAE) sebesar 74.062 ton tahun-1 dan (fOAE) sebesar 205.872 trip tahun-1 keuntungan yang diperoleh sama dengan 0 atau TR=TC. Pendekatan ekonomi diperoleh (YMEY) sebesar 85.019 ton tahun-1 dan (f MEY ) sebesar 70.117 trip tahun-1. Keuntungan perikanan pada kondisi MEY sebesar Rp 2.412.945.847.882,-, atau keuntungan pertrip Rp 34.413.192,-.Tingkat pengusahaan (TPf) dalam upaya penangkapan terhadap ikan demersal dan binatang berkulit keras (Crustacea) dengan menggunakan alat tangkap standar Dogol didapatkan sebesar 519% dan dinyatakan dengan status Depleted