Valuasi Ekonomi Wisata Waduk Selorejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang, Jawa Timur

Kabupaten Malang memiliki waduk yang cukup terkenal dalam hal pariwisatanya. Waduk selorejo mempunyai jumlah permintaan kunjungan cukup besar. Pengembangan wisata Waduk Selorejo tidak terlepas dari penilaian oleh para wisatawan yang berkunjung. Melakukan suatu penilaian sumberdaya alam perlu dilihat dari beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan akan tempat objek wisata tersebut. Objek wisata Waduk Selorejo memiliki beberapa faktor tersebut yang mempengaruhi tingkat permintaan akan tempat wisata. Faktor tersebut antara lain biaya perjalanan yang dikeluarkan wisatawan untuk berwisata di Waduk Selorejo, pendapatan wisatawan, jarak tempuh wisatawan untuk menuju ke objek wisata serta faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi tingkat permintaan. Penelitian skripsi ini dilaksanakan di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada tanggal 13 Oktober hingga 22 Oktober 2018. Penentuan lokasi tersebut karena objek wisata Waduk Selorejo dikarenakan Wisata Waduk selorejo adalah wisata yang berdiri cukup lama, namun masih sedikit penelitian tentang Travel Cost Method. Tujuan penelitian ini diantaranya adalah: 1). Karakteristik Wisata waduk Selorejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang 2). Karakteristik pengunjung Wisata waduk Selorejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang 3). Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kunjungan wisata waduk selorejo 4).Nilai Wisata waduk Selorejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang dengan menggunakan metode Travel Cost Method. Metode analisis data digunakan adalah analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan Sejarah perkembangan mengenai wisata waduk selorejo. Analisis data kuantitatif digunakan mencari faktor yang mempengaruhi permintaan kunjungan dan mengetahui nilai potensi ekonomi obyek wisata waduk selorejo dengan menggunakan travel cost method (TCM) dan menghitung surplus konsumen agar mengetahui nilai ekonomi. Hasil penelitian lapang didapatkan karakteristik 36 responden dengan usia responden didominasi oleh usia produktif antara 18 tahun hingga 50 tahun. Pendidikan terakhir yaitu SMA/K dengan jumlah 50%. Sebagian besar pekerja dan mahasiswa dengan tingkat pendapatan >Rp. 2.500.000,- sebanyak 30,6% responden. Jarak tempat tinggal responden dengan wisata waduk selorejo lebih dari 50 km sebanyak 52,8% responden. Frekuensi kunjungan responden paling banyak yaitu sebesar 8 kali kunjungan. BIaya yang dikeluarkan didominasi dengan rentan Rp.50.000,- hingga Rp. 100.000,- yaitu sebanyak 36,1%. Persepsi responden mengenai keindahan, kondisi fasilitas Wisata waduk selorejo sebagian besar mengatakan indah dan baik namun, kondisi akses jalan sebagian besar mengatakan tidak baik. Uji asumsi klasik yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kunjungan yaitu dengan menggunakan uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji autokorelasi dinyatakan lulus dari kempat uji tersebut. Hasil analisis regresi didapatkan persamaan yaitu Y= 3,864 + 0,146X1 + 0,013X2 – 0,102X3 – 0,18 + 0,0000001999X5 - 0,00000001283X6 + e . Hasil analisis koefisien determinasi didapatkan nilai adjusted R square yaitu 28,7% dengan nilai uji Fhitung lebih besar dari Ftabel (1,943 < 2,42) dan uji thitung terdapat variabel umur, pendidikan dan biaya yang mempengaruhi secara signifikan. Hasil perhitungan nilai ekonomi objek wisata Waduk Selorejo yang didapatkan yaitu sebesar Rp.13.745.930.54, surplus konsumen dengan total Nilai ekonomi Sebesar Rp. 167.602.756.48,1 dengan rata-rata biaya perjalanan wisatawan sebesar Rp. 117.277,78- dari hasil tersebut menunjukkan bahwa objek wisata Waduk Selorejo memiliki potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut mengingat apresiasi wisatawan yang tinggi. Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menggali serta mengembangkan potensi yang dimiliki oleh wisata Waduk Selorejo agar menjadi tempat wisata yang besar dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya khususnya masyarakat Desa Pandansari. Bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian kedepannya diharapkan menggunakan variabel yang berbeda dari penelitian ini karena sebesar 28,7% variabel independen dapat menjelaskan jumlah permintaan. Sebesar 71,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain