Karakteristik Edible Film dari Gelatin Ikan Lencam (Lethrinus lentjam) dengan Penambahan Kappa Kraginan

Ikan Lencam (Lethrinus lentjam) merupakan satu dari sekian banyak jenis ikan karang atau perairan dangkal yang memiliki nilai ekonomis yang penting dan menjadi salah satu alternatif yang baik bagi pengembangan budidaya ikan laut. Namun sangat disayangkan banyak dari industri ikan jenis lencam ini hanya memanfaatkan hasil fillet ikan skin less sehingga banyak kulit yang terbuang percuma menjadi limbah pasca industri. Sekitar 30% dari limbah terdiri atas tulang dan kulit ikan mengandung kolagen tinggi yang dapat diolah kembali menjadi gelatin (Gomez-guillen et al., 2002). Gelatin merupakan produk yang diperoleh dengan menghidrolisis protein kolagen di tulang, kulit, dan jaringan ikat. Gelatin banyak diterapkan dalam bidang pangan untuk gelling agent, pengental, pengemulsi, farmasi, kesehatan, dan industri fotografi. Salah satu pemanfaatan gelatin sebagai bahan dasar dalam pembuatan edible film. Rumput laut jenis kappa merupakan komoditas unggulan penghasil karaginan yang banyak dimanfaatkan dalam industri kertas, tekstil, fotografi, pengalengan ikan dan pasta. Kappa karaginan merupakan fraksi yang mampu membentuk gel dalam air. Karaginan memiliki kemampuan membentuk gel pada saat larutan panas menjadi dingin. Proses pembentukan gel bersifat thermoreversible, artinya gel dapat mencair pada saat pemanasan dan membentuk gel kembali pada saat pendinginan Edible film pada umumnya digunakan untuk membungkus makanan, berfungsi sebagai pengawet dan digunakan untuk mengurangi penggunaan kemasan plastik sintetik yang saat ini masih dominan. Kemasan plastik merupakan kemasan yang terbuat dari senyawa karbon dimana sifat bahan bakunya tidak dapat diperbarui lagi. Selain itu plastik mengandung bahan kimia yang berbahaya dan tidak dapat di urai oleh tanah secara cepat. Oleh karena itu perlu kemasan yang ramah lingkungan dan aman, penggunaan edible film merupakan hal yang tepat untuk menggantikan kemasan plastik karena edible film terbuat dari bahan alami bersifat biodegradable kuat dan elastis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kappa karaginan terhadap karakteristik edible film dari gelatin kulit ikan lencam (Lethrinus lentjam). Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari – Oktober 2018 bertempat di Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan, Laboratorium Nutrisi Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Laboratorium Fisika Material Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya Malang dan Laboratorium Biologi, Universitas Islam Negeri. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana yang terdiri atas 5 perlakuan dengan empat kali ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu penambahan konsentrasi kappa karaginan 0; 0,25; 0,5; 0,75; dan 1 %. Parameter yang diuji yaitu ketebalan, kuat Tarik, elongasi, laju transmisi uap air, kadar air, pH, dan perlakuan terbaik. Semakin tinggi konsentrasi kappa karaginan yang ditambahkan maka v kuat tarik mengalami peningkatan, ketebalan mengalami peningkatan, elongasi mengalami penurunan, laju transmisi uap air mengalami penurunan, kadar air mengalami penurunan dan nilai pH mengalami peningkatan. Namun peningkatan dan penurunan hasil tidak signifikan dikarenakan konsentrasi yang diberikan hanya 0-1%. Untuk perlakuan terbaik didapatkan pada edible film dengan penambahan 1% konsentrasi kappa karaginan. Disarankan adanya penelitian labih lanjut mengenai pengaplikasian secara langsung pada produk. Sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari edible film berbahan gelatin kulit ikan di bandingkan gelatin komersial ataupun non halalan gelatin