Uji Daya Hambat Ekstrak Kasar Daun Andong (Cordyline Fruticosa) Terhadap Bakteri Aeromonas Hydrophila Secara In Vitro

Dampak dari penggunaan antibakteri sintetis banyak menimbulkan masalah baru pada budidaya seperti resistensi bakteri, retensi bahan toksik dan bersifat residu bagi tubuh konsumen. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya antibakteri alternatif yang dapat digunakan untuk menghambat atau membunuh bakteri, salah satunya adalah dengan menggunakan tanaman andong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kasar daun andong (C. fruticosa) terhadap bakteri A. hydrophila secara In Vitro. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan percobaan mengguakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 1 kontrol. Perlakuan A (18%), perlakuan B (36%), perlakuan C (54%), perlakuan D (72%), perlakuan E (90%), dan kontrol positif (ekstrak 100%). Hasil penelitian menunjukkan rerata diameter zona bening tertinggi terdapat pada perlakuan E dengan nilai zona bening rerata 10,31 mm dan hasil zona bening terendah yaitu perlakuan A didapatkan rerata A 7,58 mm. Penambahan dosis perlakuan ekstrak kasar andong (C. fruticosa) terhadap zona bening menunjukkan pola linier dengan persamaan y = 0,0399x + 6,664 dan koefisien R2 = 0,9108. Hubungan antara pemberian ekstrak kasar andong (C. fruticosa) dalam menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila dengan rerata zona bening yang dihasilkan menunjukkan respon yang meningkat seiring dengan bertambahnya dosis. Ekstrak kasar andong (C. fruticosa) terbukti mampu menghambat bakteri A. hydrophila. Ekstrak kasar daun andong mampu menghambat aktivitas bakteri A. hydrophila dengan dosis terbaik 90%, namun harus dilakukan uji in vitro terlebih dahulu untuk membuktikan keefektifan bahan tersebut pada organisme budidaya