Analisis Profil Sel Darah Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dari Waduk Wonorejo Tulungagung Jawa Timur

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak digemari masyarakat Indonesia karena harganya relatif murah, memiliki daging yang kenyal, tebal dan berwarna putih serta memiliki kandungan protein tinggi (Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2012). Daging ikan nila mempunyai kandungan protein 17,5%, lemak 4,7% dan air 74,8%. Keunggulan lain dari ikan nila adalah ikan ini dapat bertahan hidup dan berkembang biak di dataran rendah hingga dataran tinggi sekitar 500 mdpl (Ardita et al., 2015) Pemeriksaan darah ikan dapat meliputi jumlah eritrosit (sel darah merah), jumlah leukosit (sel darah putih), konsentrasi hemoglobin, nilai hematokrit dan jumlah micronuclei. Pengamatan hematologi pada ikan merupakan mekanisme laboratoris untuk mengetahui komponen darah normal dan abnormalitas yang terjadi pada struktur darah, seperti hematokrit, hemoglobin, leukosit dan faktor lain yang disebabkan oleh perubahan lingkungan atau serangan parasit (Clauss et al., 2008 dalam Riantono et al., 2015). Pemeriksaan darah (hematologis) pada ikan dapat digunakan sebagai indikator tingkat keparahan suatu penyakit yang menyerang ikan tersebut (Bastiawan, et al., 2001 dalam Alamanda et al., 2006). Tujuan dilaksanakannya penelitian ini untuk mengetahui profil hematologi pada darah ikan nila (Oreochromis niloticus) yang meliputi jumlah eritrosit (sel darah merah), jumlah leukosit (sel darah putih), konsentrasi hemoglobin, nilai hematokrit dan jumlah mikronukleus serta kualitas perairan Waduk Wonorejo, Tulungagung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan July 2018 hingga bulan Agustus 2018 di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa timur khususnya Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Reproduksi Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan untuk pemeliharaan udang vaname, Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan untuk pengamatan hematologi ikan nila (Oreochromis niloticus). Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode survei, kemudian untuk hasilnya dijelaskan secara deskriptif observasional. Sampel ikan Nila diambil pada 2 titik yang sudah ditentukan dengan mengikuti nelayan dan pemancing penangkap ikan pada tiap-tiap titik. Kemudian sampel darah diamati dengan metode imunohisto yaitu dengan mengamati banyaknya jumlah sel darah pada ikan nila. Pengamatan parameter hematologi didapatkan hasil jumlah rata-rata eritrosit ikan nila (Oreochromis niloticus) terbanyak berada pada pengulangan kedua dan jumlah rata-rata sebesar 1,9. 106 ± 33205 sel/mm3. Jumlah rata-rata leukosit sebesar 1,9. 104 ± 2574 sel/mm3. Jumlah rata-rata hemoglobin sebesar 6,1 ± 0,65 G%. Jumlah rata-rata Hematokrit sebesar 22.80 ± 2,51 %. Jumlah rata-rata Mikronukleus sebesar 7,7 ± 0.58 sel/1000. Pengamatan parameter kualitas air didapatkan hasil nilai suhu pada Waduk Wonorejo pada pengulangan sebanyak tiga kali berkisar antara 26,3 – 27,30 oC. Nilai Kecerahan pada Waduk Wonorejo pada pengulangan sebanyak tiga kali berkisar antara 110 – 153,5 cm. Nilai pH pada Waduk Wonorejo pada pengulangan sebanyak tiga kali berkisar antara 7. Nilai DO pada Waduk Wonorejo pada pengulangan sebanyak tiga kali berkisar antara 7,1 – 8,4 mg/L. Nilai TOM pada Waduk Wonorejo pada pengulangan sebanyak tiga kali berkisar antara 18,9 – 30,33 mg/L.Saran untuk penelitian lanjutan lokasi hampir sama dengan penelitian ini yaitu harus memastikan apakah ditempat pengambilan sampel tersebut mudah atau sulit untuk mendapatkan sampel ikan nya