Optimasi Formula Rumput Laut Cokelat (Sargassum sp), Kayu Manis (Cinnamomum verum) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum) sebagai Minuman Fungsional Penghambat α-Glukosidase

Sargassum sp merupakan salah satu jenis tanaman rumput laut coklat yang sering dimanfaatkan sebagai minuman kesehatan karena memiliki kandungan senyawa bioaktif yang cukup tinggi. Kandungan senyawa polifenol yang terdapat didalamnya memiliki kemampuan mengkelat α-glukosidase. Kayu manis merupakan tanaman rempah-rempah yang sering dimanfaatkan sebagai minuman segar karena memiliki rasa panas, manis dan pedas sebagai penambah nilai flavor. Kayu manis memiliki kandungan senyawa bioaktif polifenol (Cinnamaldehyd) yang memiliki kafeat dan sinamat sebagai inhibitor penghambat α-glukosidase. Daun salam merupakan tanaman rempah-rempah yang memiliki bau khas dalam menambah aroma. BPOM menetapkan daun salam dari sembilan daun yang mampu menanggulangi masalah kesehatan karena memiliki kandungan senyawa bioaktif saponin, dan flavonoid yang merupakan golongan senyawa polifenol. Adanya senyawa bioaktif tersebut mampu menurunkan tingkat hidrolisis pati oleh enzim penghambat α-glukosidase. Kandungan senyawa polifenol yang terdapat pada berbagai tanaman mampu berperan sebagai anti hiperglikemia karena memiliki afinitas yang kuat dalam menghambat α-glukosidase. Adanya kandungan senyawa tesebut yang terdapat pada Sargassum sp, kayu manis dan daun salam, maka dilakukan penelitian dengan pembuatan minuman fungsional degan mengkombinasikan ketiga bahan tersebut menjadi minuman fungsional penghambat α-glukosidase. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui optimasi formula minuman fungsional sebagai penghambat α-glukosidase dari rumput laut coklat (Sargassum sp), kayu manis (Cinnamomum burmannii) dan daun salam (Syzygium polyanthum). Penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari – Mei 2018 di Laboraturium Perekayasaan Hasil Perikanan, Laboraturium Nutrisi dan Pakan, dan Institut Bio Sains Universitas Brawijaya dan pengujian LC-MSMS dilakukan di pusat Laboraturium Forensik, Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta Timur. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dua tahap yakni penelitian pendahuluan dengan menentukan nilai tengah dan penelitian utama yang meliputi pembuatan rancangan formulasi, tahap formulasi respon, tahap analisis respon, tahap optimasi menggunakan dengan bantuan aplikasi RSM Design Expert 11 metode optimasi Response Surface Method (RSM) Box Bahnken dengan kombinasi tiga faktor yaitu konsentrasi ekstrak Sargassum sp, ekstrak kayu manis, esktrak daun salam. Variabel respon yang terdiri dari pH, rasa, aroma, kenampakan, kandungan polifenol, dan penghambatan α-glukosidase(Y6) dilanjutkan dengan analisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) kemudian dilanjutkan dengan pengujian LC-MSMS. Hasil yang didapatkan pada penelitian pendahuluan nilai titik tengah Sargassum sp (10%) dengan nilai pH 7.27, kayu manis (15%) dengan nilai pH 7.10 dan daun salam (10%) dengan nilai pH 7.28. Hasil penelitian utama memberikan hasil respon pada masing-masing respon pH, rasa, aroma, kenampakan, kandungan polifenol dan penghambat penghambatan α-glukosidase menunjukkan hasil yang tidak signifikan dengan nilai p> 0.05, Artinya pada respon tersebut belum memberikan hasil yang tidak optimal terhadap minuman fungsional dengan formula yang disarankan Ekstrak Sargassum sp (5%), esktrak kayu manis (12%) dan ekstrak daun salam (8%)