Pengaruh Pemberian Probiotik Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Viabilitas Bakteri dan Aktivitas Enzim Ekstraseluler Pada Pakan Komersil.

Pakan merupakan salah satu unsur penting dalam kegiatan budidaya yang menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan budidaya. Pakan pada kegiatan budidaya umumnya adalah pakan komersial yang menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya produksi yang dikeluarkan. Hal inilah yang menyebabkan pentingnya dilakukan penelitian untuk memperbaiki nilai nutrisi pakan yaitu dengan penambahan probiotik (Arief et.al., 2014). Probiotik merupakan suatu mikroorganisme hidup yang dapat meningkatkan kesehatan manusia ataupun ternak jika dikonsumsi dengan takaran tertentu. Probiotik dapat memberikan manfaat baik dengan cara menyeimbangkan mikroorganisme dalam saluran pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup (Kusumawati et.al., 2003). Berdasarkan uraian tersebut perlu adanya penelitian terkait penambahan probiotik pada pakan terhadap viabilitas bakteri, dan aktivitas enzim ekstraseluler Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Budidaya Ikan Devisi Penyakit dan Kesehatan Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Juli sampai Agustus 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan 5 perlakuan yaitu Kontrol (tanpa probiotik), A (Probiotik A 5 ml/kg), B (Probiotik B 5 ml/kg), C (Probiotik A 10 ml/kg), dan D (Probiotik B 10 ml/kg) dengan 3 kali ulangan. Data yang diperoleh diuji kenormalan dan homogenitas datanya, selanjutnya dilakukan analisa sidik ragam dan uji BNT. Parameter utama yang diukur pada penelitian ini adalah viabilitas bakteri dan aktivitas enzim ekstraseluler (protease, lipase dan amilase), sedangkan parameter penunjang meliputi data proksimat pakan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian pengaruh pemberian probiotik terhadap viabilitas bakteri dan aktivitas enzim ekstraseluler adalah pemberian probiotik tidak berpengaruh pada viabilitas bakteri yang diamati pada hari ke 1, 7, 14, 21 dan 28. Viabilitas bakteri tertinggi ditunjukkan pada perlakuan D yaitu penggunaan probiotik B dengan dosis 10 ml/kg pakan. Viabilitas bakteri pada perlakuan D pada hari ke sebesar 15,63 log CFU/ml, pada hari ke 7 sebesar 15,66 log CFU/ml, pada hari ke 14 sebesar 15,71 log CFU/ml, pada hari ke 21 sebesar 15,72 log CFU/ml dan pada hari ke 28 sebesar 15,73 log CFU/ml. Aktivitas enzim ekstraseluler (protease, lipase dan amilase) tertinggi ditunjukkan pada perlakuan D untuk enzim protease yaitu pada hari ke 1 sebesar 2,68 mm, pada hari ke 7 sebesar 2,81 mm, pada hari ke 14 sebesar 3,16 mm, pada hari ke 21 sebesar 3,25 mm dan pada hari ke 28 sebesar 3,86 mm. Aktivitas enzim lipase tertinggi ditunjukkan pada perlakuan D, pada hari ke 1 sebesar 2,42 mm, pada hari ke 7 sebesar 2,47 mm, pada hari ke 14 sebesar 2,88 mm, pada hari ke 21 sebesar 2,94 mm dan pada hari ke 28 sebesar 3,63 mm. Aktivitas enzim amilase tertinggi ditunjukkan pada perlakuan D, pada hari ke 1 sebesar 3,34 mm, pada hari ke 7 sebesar 3,71 mm, pada hari ke 14 sebesar 4,17 mm, pada hari ke 21 sebesar 4,36 mm dan pada hari 28 sebesar 4,75 mm. Pemberian probiotik yang sama tidak memberikan pengaruh pada aktivitas enzim yang dilakukan pada hari ke 1, 7, 14, 21 dan hari ke 28