Karakteristik Fisika-Kimia Gelatin dari Kulit Ikan Kembung (Rastrelliger sp), Ikan Layang (Decapterus russelli) dan Ikan Tuna Mata Besar (Thunnus obesus)

Pemanfaatan limbah kulit ikan sampai saat ini hanya sebagai produk ekonomis rendah seperti pakan ternak dan produk krupuk. Kulit ikan yang mengandung serat kolagen berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan gelatin. Kolagen merupakan serabut protein yang mempunyai fisiologis yang khas dengan komponen struktual jaringan ikat yang meliputi 30 % protein pada jaringan kulit..Oleh karena itu, diperlukan penelitian mengenai karakteristik gelatin yang dibuat dari tiga jenis kulit ikan kembung (Rastrelligar sp), ikan layang (Decapterus russelli) dan ikan tuna mata besar (Thunnus obesus). Penelitian ini bertujuan mendapatkan sifat fisika-kimia terbaik dari Gelatin kulit ikan kembung (Rastrelligar sp), ikan layang (Decapterus russelli) dan ikan tuna mata besar (Thunnus obesus). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan dan Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Laboratorium TTPHP FTP, Laboratorium Bio Medical Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang, Laboratorium Spektrokopi MIPA Universitas Islam Negeri Malang dan Pusat Laboratorium Forensik Jakarta Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksploratif-deksriptif dengan uji sifat fisika meliputi parameter kekuatan gel, viskositas dan warna Lab, sedangkan uji sifat kimia untuk mengetahui gugus fungsi menggunakan metode (FTIR) dan berat molekul Sodium Deodecyl Sulfate-Polyacrylamida (SDS- PAGE) Liquid Chomatography-Mass spectrocopy (LC-MS). Standart kualitas gelatin parameter fisika yaitu ada kekuatan gel, viskositas dan warna. Hasil terbaik dari 3 uji fisika tersebut yang mendekati standart dari gelatin adalah uji kekuatan gel pada kulit ikan tuna mata besar dengan hasil 121,7 bloom. Sedangkan parameter kimia didapatkan gugus fungsi yang sama dari ketiga sampel yaitu O-H, C-H, C=O, N-H dan C-H2 yang merupakan gugus khas dari gelatin. Berat molekul pada ketiga sampel gelatin kulit ikan kembung, ikan layang dan ikan tuna mata besar memiliki hasil yang sama yaitu 112.5 kDa. Hasil analisa LC-MS pada gelatin kulit ikan kembung, gelatin kulit ikan layang dan gelatin kulit ikan tuna mata besar teridentifikasi senyawa Glycylproline, Glycylglycylproline, Glycylleucylglycine dan Valylglycylglycine yang merupakan asam amino pembentuk gelatin. Pada penelitian ini banyak kelemahan karena belum memenuhi standart, misalnya pada kekuatan gel dan viskositas untuk itu penelitian selanjutnya agar lebih baik lagi dalam menerapkan metode dan prosedur standart pembuatan gelatin pada penelitian pendahuluan dan penelitian utama