Analisis Sistem Pemasaran Ikan Koi (Cyrprinus Carpio) di Kabupaten Blitar, Jawa Timur

Ikan hias merupakan salah satu jenis ikan yang dibudidayakan di Indonesia. Indonesia memiliki ribuan spesies ikan hias yang tersebar di seluruh penjuru tanah air, tercatat tidak kurang dari 3.500 spesies. Pada tahun 2008 Indonesia menempati peringkat lima sebagai eksportir ikan hias terbesar di dunia dengan pangsa pasar mencapai 7%. Salah satu jenis ikan hias yang sangat digemari di Indonesia adalah ikan koi. Ikan koi menyumbang 23,3 persen dari total nilai ekspor ikan hias Indonesia pada tahun 2013. Yang mana, Kabupaten Blitar merupakan daerah penghasil ikan koi terbaik di Indonesia. Kecamatan Nglegok adalah salah satu Sentra Perikanan Ikan Koi di Kabupaten Blitar. Hal ini dikarenakan di kawasannya memiliki sumberdaya alam yang mendukung. Tingginya permintaan pasar ikan koi membuat usaha budidaya ikan koi menjadikan peluang bisnis yang menjanjikan untuk dikelola. Tetapi panjangnya saluran pemasaran di tingkat pedagang menyebabkan tidak efisiennya proses pemasaran yang berdampak pada semakin tingginya perbedaan harga yang ada pada tingkat konsumen akhir (penghobi). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui, medeskripsikan dan menganalisis; (1) Mengetahui sistem struktur pasar Ikan Koi (Cyprinus carpio) di Kabupaten Blitar, (2) Mengetahui perilaku pasar Ikan Koi (Cyprinus carpio) di Kabupaten Blitar, (3) Mengetahui penampilan pasar Ikan Koi (Cyprinus carpio) di Kabupaten Blitar. Penelitian ini dilaksanakan pada pelaku usaha ikan Koi (Cyprinus carpio) di Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada tanggal 3 - 25 Maret 2018. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara kuesioner, observasi, wawancara dan dokumentasi. Populasi pada penelitian ini yaitu pedagang pengepul, pedagang besar, pedagang pengecer, pedagang blantik, dan pembudidaya. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan teknik snowball sampling. Metode analisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif menggunakan pendekatan SCP (Structure, Conduct and Performance). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa analisis SCP (Structure, Conduct and Performance) pada penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 5 saluran pemasaran. Struktur pasar mengarah pada pasar yang tidak kompetitif dan adanya hambatan keluar masuk membuat struktur pasar dikatakan belum efisien. Perilaku pasar dikatakan belum efisisen karena proses penentuan harga dilakukan dengan cara tawar menawar, terdapat promosi, dan terdapat taktik dan kolusi antara pembudidaya. Berbeda dengan struktur pasar dan perilaku pasar yang tidak efisien, penampilan pasar pada penelitian ini efisien jika dilihat dari margin pemasaran, nilai farmer share dan efisiensi pemasaran