Perencanaan Permintaan Produk Kecap Menggunakan Distribution Requirement Planning (DRP) (Studi Kasus di PT. Wowin Purnomo Putera Trenggalek).

Pendistribusian bagi perusahaan adalah salah satu bagian yang penting. Pada kasus distribusi, perusahaan sering menghadapi masalah penjadwalan pada pemenuhan kebutuhan pemesanan. Perusahaan menyadari bahwa distribusi barang dari dan ke fasilitas mereka bisa menghabiskan 25% dari biaya produk. PT. Wowin Purnomo Putera merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pangan, dengan produk utama perusahaan adalah kecap dan merk kecap yang dihasilkan sangat beragam. Permintaan akan kecap sangat tinggi setiap harinya sehingga proses distribusi yang paling banyak dilakukan adalah pendistribusian produk kecap. Daerah distribusi kecap PT. Wowin Purnomo Putera tersebar di berbagai kota, antara lain: Trenggalek, Jombang, Tulungagung, Kediri, Nganjuk, Blitar, Surabaya, dan Jakarta. Saluran distribusi yang digunakan di PT. Wowin Purnomo Putera yaitu menggunakan saluran distribusi tidak langsung dimana produk disalurkan melalui distributor, pedagang besar, pedagang kecil dan terakhir ke konsumen. Masalah yang sering dihadapi perusahaan adalah tidak dapat memenuhi jumlah pesanan secara tepat waktu. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menentukan teknik yang paling tepat dan menentukan penghematan biaya jika menggunakan metode Distribution Requirement Planning (DRP). Metode DRP adalah alat utama untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan distribusi perusahaan dengan menggunakan exponential smoothing dengan model yaitu simple seasonal dan winter’s additive. Beberapa teknik lot sizing yang dapat digunakan dalam DRP yaitu Economic Order Quantity (EOQ), Lot for Lot dan Part Period Balancing (PPB). viii Perbandingan teknik lot sizing dilakukan dalam penelitian ini untuk menentukan total biaya yang di keluarkan perusahaan. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu perlu adanya perbaikan pada distribusi produk dengan setiap permintaan produk dari distributor harus sesuai dengan ukuran pemesanan sehingga total biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit lagi. Total biaya yang didapatkan dengan metode EOQ sebesar Rp 465.907.303,-, total biaya dengan metode Lot for lot sebesar Rp 598.439.136,-, total biaya dengan metode PPB sebesar Rp 135.884.407,- dan total biaya dengan metode perusahaan sebesar Rp 178.591.165,-. Perbandingan total biaya metode PPB dengan total biaya dengan perusahaan sebesar 23,9% atau perusahaan dapat menghemat biaya sebanyak Rp 42.706.758,