Pengaruh pH yang Berbeda terhadap Produksi Spora dan Efisiensi Sporulasi Bacillus sp

Bacillus sp. merupakan salah satu jenis bakteri yang biasa digunakan dalam bentuk probiotik. Probiotik tersedia dalam bentuk cair dan memiliki daya simpan yang rendah, jumlah sel bakteri pada probiotik mengalami penurunan selama proses penyimpanan, hal ini karena sebagian sel vegetatif bakteri mengalami kematian. Sehingga dibutuhkan probiotik dalam bentuk spora karena tidak mengalami penurunan kepadatan bakteri. Bacillus mampu menghasilkan spora yang dapat bertahan pada kondisi lingkungan ekstrim. Spora mempunyai resistensi yang lebih dibandingkan sel vegetatif. Pembentukan spora Bacillus dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH yang berbeda terhadap efisiensi sporulasi dan produksi spora Bacillus sp. serta mengevaluasi pengaruh pH yang berbeda terhadap efisiensi sporulasi dan produksi spora yang dihasilkan oleh Bacillus sp. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Penyakit dan Kesehatan Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Maret – April 2018. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Keemapat perlakuan yang digunakan yaitu M1: pH media 5; M2: pH media 7; M3: pH media 9; M4: pH media 6.8 (Kontrol) yang diinkubasi selama 70 jam. Berikut parameter yang diamati selama penelitian: kepadatan sel vegetatif, kepadatan spora tidak lengkap (Incomplete spores), kepadatan spora lengkap (complete spores), efisiensi sporulasi, dan perkecambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari uji BNT dengan selang kepercayaan 5% diperoleh hasil perbedaan nilai pH memberikan pengaruh terhadap produksi spora dan efisiensi sporulasi Bacillus sp, yaitu perlakuan pH media 9 menunjukkan hasil terbaik pada produksi spora yaitu sebesar 8,46 x 107 spora/ml dengan efisiensi sporulasi sebesar 63,13%. Kepadatan sel vegetatif maksimal yaitu 1,34 x 108 sel/ml. Berdasarkan penelitian ini dapat diberikan saran bahwa untuk mendapatkan produksi spora dengan efisiensi sporulasi tertinggi dengan menggunakan pH media 9. Namun perkembangan penelitian untuk melakukan dengan variasi pH yang beragam atau parameter fisika kimia yang lain sangat mungkin dilakukan untuk mendapatkan produksi spora dan efisiensi sporulasi pada Bacillus sp. yang lebih optimal