Manusia-Manusia Marco: Gagasan Kemanusiaan Marco Kartodikromo dalam Karya-Karya Sastranya (Studi Cultural Studies Terhadap Pemikiran Sastrawan Marco Kartodikromo Pada Masa Kolonialisme Hindia Belanda)

Penelitian ini berangkat dari terbatasnya referensi mengenai bentuk kesusastraan Indonesia di luar dari apa yang secara resmi diakui sebagai titik tolak keberangkatan sastra modern Indonesia via Balai Pustaka pada masa kolonialisme Hindia Belanda. Penelitian ini mencoba untuk menggali dan memunculkan bagaimana rupa pemikiran seorang sastrawan di tengah konstruksi politik, sejarah, dan budaya di Hindia Belanda dalam paradigma penelitian kritis. Sastrawan tersebut adalah Marco Kartodikromo. Marco Kartodikromo merupakan seorang jurnalis pendiri IJB (Inlandsche Journlalisten Bond, organisasi kewartawanan pertama di Indonesia), sastrawan, serta aktivis Sarekat Islam dan Sarekat Rakyat di awal abad 20. Sebagai jurnalis, ia cukup populer di kalangan pemerhati zaman pergerakan. Namun sebagai sastrawan, kiprahnya tidak sepopuler aktivisme jurnalistiknya. Sekalipun capaian-capaiannya dalam penulisan karya sastra tidaklah bisa dikesampingkan ketika membicarakan formasi sejarah sastra modern Indonesia. Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan penelitian “bagaimana” untuk dapat menguraikan fenomena tersebut serta variabel-variabel lainnya yang saling terhubung dengan fenomena yang diteliti. Metode analisis yang digunakan adalah hermeneutika dalam kerangka historis-kontekstual, dipertajam dengan poskolonialisme Homi K. Bhabha. Hasil analisis data menemukan bahwa rupa pemikiran Marco Kartodikromo berputar-putar pada persoalan kemanusiaan yang terpecah dalam beberapa variabel; yakni (1) perempuan dan kesetaraan; (2) rekonsiliasi konflik Timur-Barat; (3) sastra/kesenian yang berpihak pada kemanusiaan. Analisis data juga menemukan bahwa bahasa yang dominan di bawah Balai Pustaka, menyingkirkan jenis-jenis narasi serta gaya bahasa yang diusung oleh Marco Kartodikromo. Yang pada gilirannya kemudian, mengakibatkan namanya tidak termasuk dalam salah satu bagian dari formasi sejarah sastra modern di Indonesia