Strategi Adaptasi Padepokan Gunung Wukir (Studi Kualitatif Deskriptif Di Torongrejo Tutup Krajan, Junrejo, Kota Batu)

Penelitian ini membahas tentang strategi adaptasi padepokan yang mengupayakan kesenian tradisional jaranan ini agar bisa bertahan pada masa modern saat ini, strategi adaptasi dilakukan oleh Padepokan Gunung Wukir, Kota Batu. Mengupayakan kesenian tradisional jaranan disini lebih melihat pada kontek merubah hal yang tidak menarik atau kurang menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tindakan Padepokan Gunung Wukir melakukan pelestarian kesenian jaranan agar bisa beradaptasi untuk mempertahankan tradisi pada masa modern. Sedangkan manfaat pada penelitian ini adalah sebagai bahan kajian Untuk mengembangkan ilmu sosial dan menambah wawasan ilmiah. Mengenai upaya pelestarian kesenian tradisional jaranan yang dilakukan oleh Padepokan Gunung Wukir dalam beradaptasi untuk mempertahankan tradisi pada masa modern saat ini. Penelitian ini menggunakan konsep dari Koentjaraningrat mengenai kebudayaan untuk menjelaskan, bahwa masyarakat itu masih membawa kebudayaan mereka dan namun lambat laun akan mengubah sektor kehidupan mereka sendiri. Konsep yang selanjutnya menggunakan milik Cohen mengenai strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat untuk tetap bisa bertahan pada lingkungan yang mereka tinggali. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi serta wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh padepokan untuk bisa mempertahankan kesenian tradisional dengan melalui strategi adaptasi yang mereka lakukan ini menunjukan padepokan ini mampu untuk bisa bertahan hingga sekarang ini. Upaya padepokan untuk mempertahankan kesenian tradisional ini berbentuk seminar dan pelatihan yang mereka berikan pada mahasiswa atau masyarakat biasa, dan mereka juga memberikannya kepada anak sekolah berbentuk ekstrakulikuler. Padepokan Gunung Wukir ini pun juga melakukan strategi adaptasi mereka dengan cara mengkolaborasikan kesenian mereka dengan kesenian lain, seperti kesenian jaranan dengan band anak metal sehingga munculah Pencak The Power menurut padepokan. Kolaborasi adalah hal yang menjadi pilihan bagi padepokan untuk bisa mempertahankan kesenian tradisional jaranan hingga masa sekarang. Pihak padepokan juga memberikan sentuhan-sentuhan baru pada pernak-pernik kostum agar menarik minat masyarakat terhadap seni tersebut