Konstruksi Wacana Ideologi Gugatan Pancasila Di Internet Pada Era Reformasi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyingkap jaringan wacana yang terbentuk pada gugatan-gugatan Pancasila. Pisau bedah untuk menganalisis wacana gugatan Pancasila yang digunakan penulis adalah critical discourse analysis milik Teun A. Van Dijk, terdiri dari tiga elemen yaitu, teks, kognisi sosial dan konteks. Penulis juga menggunakan alat bantu tambahan untuk praktisnya dengan aplikasi Nvivo guna mempermudah penulis dalam menganalisis dan me-recall data. Basis analisis dari penelitian ini adalah teks yang bertebaran di Internat berupa artikel-artikel online tentang gugatan kepada Pancasila. Oleh karena itu, untuk menghasilkan analisis yang tepat digunakanlah critical discourse analysis. Penggunaan pisau bedah ini menghasilkan analisis wacana yang kompleks dan mendalam tentang jawaban dari tujuan penulisan penelitian ini. Wacana yang diambil oleh penulis adalah segala artikel online atau berita yang ada di Internet. Kurun waktu yang diambil penulis adalah pada era reformasi, namun, melihat perkembangan internet di Indonesia mulai tumbuh secara signifikan hanya satu dekade terakhir maka pada tahun-tahun inilah wacana dalam menggugat Pancasila dominan. Hasil dari analisis wacana dalam gugatan Pancasila ini terdapat hubungan yang kompleks. Gugatan-gugatan yang terdapat pada jejaring wacana tersebut juga sangat variatif, ada yang dilatarbelakangi keyakinan agama, ideologi yang dianut, dan kepentingan subjektif penggugat. Dari gugatangugatan tersebut ditemukan empat wacana gugatan besar yang mempunyai anak-anak wacana terstuktur hingga membentuk jaringan wacana gugatan Pancasila. Empat wacana itu adalah, agama yang menolak Pancasila, etno-nasionalisme dari Papua, ideologi luar yang menggempur Pancasila, dan militerisme. Empat wacana tadi adalah wacana kekinian yang menggugat Pancasila, tapi ada juga yang merupakan hasil dari eskalasi sejarah