Pola Komunikasi Penjual dan Pembeli dalam Proses Transaksi Jual Beli di Pasar Tradisional

Penelitian ini berawal dari temuan adanya fenomena komunikasi di pasar tradisional. Dalam pasar tradisional proses transaksi jual beli dengan komunikasi interpersonal (tatap muka) antara penjual dan pembelinya. Tawar menawar dalam jual beli di pasar tradisional lumrah dalam menuju proses transaksi (pembayaran) atau bahkan tanpa transaksi karena tidak terjadi kesepakatan penjual dan pembelinya. Proses transaksi jual beli diawali dengan sapaan, proses tawar menawar hingga transaksi diwarnai dengan perbincangan antara penjual dan pembelinya yang bahkan keluar dari topik utamanya. Proses dalam tahapan-tahapan tersebut membentulah sebuah pola komunikasi. Rumusan masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana pola komunikasi antara penjual dan pembeli dalam transaksi jual beli di pasar tradisional. Penelitian ini mengkaji tentang pola komunikasi penjual dan pembeli dalam proses transaksi di pasar pakis. Fokus dalam penelitian ini adalah komponen komunikasi dalam transaksi jual beli di pasar tradisional. Menggunakan metode etnografi komunikasi, dengan participant observation dan wawancara mendalam terhadap lima informan penjual dan lima informan pembeli yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria yang sudah ditentukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penjual dan pembeli dalam bertransaksi menggunakan pola komunikasi diadik, terjadi proses komunikasi model interaksionisme simbolik antara penjual dan pembelinya, komponen komunikasi yang menjadi unik terdapat pada pesan verbal (bahasa) dan non verbal (pakaian, sentuhan, bahasa tubuh) dan efek dan konteks komunikasi. Efek dari komunikasi dalam proses transaksi jual beli yang bisa melahirkan keakraban antara penjual dan pembeli. Konteks komunikasi selain tentang topik transaksi jual belinya juga mengenai topik yang lain seperti gosip personal, ekonomi, pendidikan, agama, budaya, sosial dan bahkan politik. Penelitian ini membutuhkan adanya penelitian lanjutan dengan paradigma yang berbeda agar dapat dikembangkan lagi dalam sebuah penelitian etnografi komunikasi