Upaya Hukum Debitur Dari Kerugian Akibat Pengalihan Hak Tagih (Cessie) Oleh Kreditur (Studi Pada PT. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Malang)

Pada penelitian ini peneliti akan membahas mengenai Penyelesaian Kredit Macet dalam perjanjian kredit Bank dengan nasabahnya melalui Pengalihan Hak Tagih (Cessie), namun didalam perjanjian kredit tersebut, bank hanya berkewajiban untuk memberitahukan apabila akan mengalihkan piutang dari pihak nasabah ke debitur lain, bank belum memperinci apakah debitur berhak mengetahui isi dari perjanjian pengalihan piutang tersebut atau tidak, apa hak-hak dan kewajiban debitur yang utangnya dialihkan ke pihak kreditur lain. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan hukum yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah Apa bentuk kerugian yang dialami pihak nasabah setelah dilakukan Pengalihan Hak Tagih (Cessie) oleh Bank selaku kreditur dan bagaimana upaya hukum debitur dari kerugian akibat Pengalihan Hak Tagih (Cessie) oleh Bank selaku kreditur. Untuk menjawab permasalahan tersebut di atas, maka dalam penelitian ini menggunakan penelitian yuridis empiris ,dengan Pendekatan yuridis empiris dilakukan dengan cara melihat kenyataan-kenyataan hukum yang ada di lapangan yang berupa sikap, perilaku, dan pendapat hukum para narasumber tentang pokok permasalahan dalam penelitian ini. Pada penelitian ini terdapat jenis data primer, data sekunder, dan data tersier didapatkan melalui studi kepustakaan. data yang didapat kemudian dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif serta interpretasi gramatikal guna menjawab permasalahan pada penelitian ini. Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan, Dalam menjalankan tugasnya, Bank BTN memiliki landasan hukum yang kuat, Prosedur Penyelesaian Kredit Macet merupakan cara yang dipraktekan Bank Tabungan Negara dalam melakukan Restrukturisasi Kredit, Dalam prosedur tersebut, Bank BTN memiliki kebijakan dan mekanisme yang sudah diatur sebaik mungkin untuk menghindari kerugian dari Bank, maupun Debitur. Prosedur Pengalihan Piutang (Cessie) atau oleh Bank BTN disebut Prosedur Jual Beli Piutang merupakan salah satu dari prosedur yang dilaksanakan oleh Bank BTN terhadap Kredit yang bermasalah, prosedur ini dilaksanakan oleh Bank BTN pada Kredit yang sudah jelas Macet, dengan didahului oleh SP 1 sampai SP 3, juga dengan somasi pada kreditur yang akan dikenakan cessie, Untuk menghindari adanya gugatan dari kreditur, BTN mengatur prosedur dengan sangat rinci untuk menghindari salah langkah dalam pelaksanaan proseur tersebut. Permasalahan yang biasanya terjadi adalah permasalahan dimana Cessor tidak mengikuti prosedur dan peraturan yang telah disepakati oleh nasabah dan bank dalam Eksekusi terhadap objek jaminan, hal ini karena kurangnya sosialisasi terhadap prosedur Cessie, dan kurangnya peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Cessie tersebut