Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi (Studi pada PT. Cakra Guna Cipta Malang Periode Tahun 2017)

Biaya standar merupakan suatu teknik analisis dimana biaya produksi ditentukan di awal untuk memproduksi satu unit atau sejumlah produk tertentu selama satu periode. Penggunaan analisis biaya standar ini dimaksudkan agar manajemen dapat mengontrol biaya yang dikeluarkan agar tidak terjadi pemborosan dan penyimpangan yang nantinya dapat merugikan perusahaan. Penelitian dilakukan pada PT. Cakra Guna Cipta Malang yang bergerak di bidang industri rokok. PT. Cakra Guna Cipta Malang memproduksi jenis rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM). Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan penetapan biaya standar yang digunakan sebagai alat pengendalian biaya produksi pada PT. Cakra Guna Cipta Malang periode tahun 2017 dan menjelaskan analisis varians yang terjadi antara biaya standar produksi dengan biaya aktual pada PT. Cakra Guna Cipta Malang periode tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Fokus pada penelitian ini terdiri dari data biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik dan menghitung varians. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan teknik pengumpulan data dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa selisih harga bahan baku pada PT. Cakra Guna Cipta Malang untuk tahun 2017 menunjukkan tidak menguntungkan sebesar Rp 4.205.686.750. Selisih kuantitas pemakaian bahan baku menunjukkan hasil menguntungkan sebesar Rp 727.880.000. Selisih tarif upah tenaga kerja langsung pada PT. Cakra Guna Cipta malang tahun 2017 menunjukkan hasil menguntungkan sebesar Rp 777.226.534,6. Selisih efisiensi upah tenaga kerja langsung menunjukkan hasil menguntungkan sebesar Rp 996.253.465,6. Selisih biaya overhead pabrik pada PT. Cakra Guna Cipta Malang tahun 2017 menggunakan metode satu selisih, dua selisih, tiga selisih dan metode empat selisih menunjukkan hasil tidak menguntungkan sebesar Rp 3.531.969.463. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah perusahaan seharusnya melakukan evakuasi dan perbaikan terhadap perencanaan harga bahan baku dan biaya overhead pabrik yang sewaktu-waktu dapat berubah. Perusahaan seharusnya dapat menetapkan batas penyimpangan selisih, sehingga perusahaan mengetahui tingkat kewajaran dari penyimpangan dan mempermudah perusahaan untuk melakukan perbaikan