Pengaruh Kondisi Fisik Terhadap Penentuan Harga Lahan Perumahan Formal Kota Malang

Aktifitas dan kegiatan yang dilakukan masyarakat berpengaruh terhadap penggunaan lahan, dengan adanya fenomena urbanisasi yang terjadi di kota-kota besar mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan ruang kota. Berdasarkan data Malang Dalam Angka tahun 2016, laju rata-rata pertumbuhan penduduk Kota Malang sebesar 0,75%. Semakin meningkatnya jumlah penduduk tentu saja akan disertai dengan semakin meningkatnya kebutuhan perumahan di Kota Malang setiap tahunnya. Namun, tingginya permintaan perumahan tersebut tidak sebanding dengan ketersediaan lahan yang ada di Kota Malang. Perkembangan perumahan formal oleh developer umumnya berada di lokasi yang dianggap paling menguntungkan. Hal ini menyebabkan pembangunan perumahan yang awalnya berada di pusat perkotaan menjadi semakin bergeser menuju pinggiran kota dikarenakan semakin sedikitnya lahan yang tersedia untuk pembangunan perumahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi fisik dasar lokasi lahan perumahan formal dalam penentuan harga lahan perumahan formal yang ditetapkan oleh pihak pengembang. Analisis DEM SRTM untuk mengetahui topografi permukaan bumi sehingga didapatkan kondisi fisik antara lain kelerengan dan ketinggian berdasarkan garis kontur. Analisis regresi linier berganda dengan menggunakan 4 variabel: X1, Jenis Tanah: X2, Kemiringan Lahan (Topografi): X3, Ketinggian Wilayah (Kontur): X4 Bebas Banjir serta variabel terikat (Y) yang terdiri dari harga lahan. Hasil perhitungan regresi linier berganda menunjukkan adanya pengaruh kondisi fisik terhadap penentuan harga lahan dengan persamaan Y = 7.724.000 + 472.806,62 X1 – 6.991,375 X3. Konstanta pada model regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai harga dasar perumahan formal di Kota Malang yang akan bertambah sesuai dengan nilai X1 dan berkurang sebesar nilai X3 dalam model regresi tersebut