Model Peluang Kecelakaan Sepeda Motor Berdasarkan Karakteristik Pengendara Kota Malang

Peningkatan jumlah penggunaan kendaraan bermotor di Kota Malang berkembang semakin pesat dan diimbangi dengan semakin meningkatnya tingkat kecelakaan lalu lintas terutama kecelakaan yang melibatkan sepeda motor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pengendara yang memiliki pengalaman kecelakaan sepeda motor, membuat model peluang kecelakaan, serta melakukan simulasi peluang kecelakaan sepeda motor berdasarkan karakteristik pengendara agar dapat menurunkan tingkat kecelakaan di Kota Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis frekuensi, analisis tabulasi silang, analisis regresi logistik biner, dan perhitungan simulasi permodelan peluang kecelakaan. Penelitian ini menggunakan data hasil kuesioner yang dilakukan pada 346 pengendara sepeda motor pada delapan ruas jalan terpilih di Kota Malang. Berikut hasil dari permodelan kecelakaan sepeda motor di Kota Malang berdasarkan analisis regresi logistik. ( ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )) Hasil permodelan regresi logistik didapatkan bahwa variabel yang signifikan terhadap permodelan peluang kecelakaan berdasarkan karakteristik perilaku pengendara sepeda motor di Kota Malang yaitu tidak berkendara berboncengan (X3 4.1), tidak berkendara berombongan (X3 5.1), tidak mematuhi rambu lalu lintas (X3 6.1), mendahului dari sebelah kiri (X3 7.1), tidak memberi tanda sein saat akan berbelok (X3 8.1), tidak berkendara dengan menggunakan atau bermain handphone/headset (X3 9.1), dan tidak mengendarai saat cuaca buruk (X3 11.1). Hasil akhir perhitungan simulasi peluang kecelakaan menunjukkan bahwa kondisi eksisting peluang kecelakaan pengendara sepeda motor di Kota Malang berdasarkan variabel-variabel yang berpengaruh pada permodelan didapatkan hasil angka kecelakaan sebesar 76,59%. Sedangkan, hasil perhitungan skenario terbaik peluang tingkat kecelakaan pengendara sepeda motor di Kota Malang didapatkan hasil angka kecelakaan sebesar 5,78%. Apabila skenario terbaik dapat diterapkan maka dapat mengurangi tingkat angka kecelakaan sebesar 70,81%