Analisis Efisiensi Biaya Produksi Dengan Pendekatan Target Costing Pada Produksi Cokelat Tempe (Studi Kasus Pada Umkm Cokelat Tempe Dekonco)

UMKM cokelat Tempe Dekonco menjual produk cokelat tempe berdasarkan harga kompetitif yang ada di pasaran. Dari hasil penjualan coklat tempe tersebut perusahaan masih merasa bahwa laba yang diterimanya belum sesuai dengan yang diharapkan. Perusahaan harus berpikir bagaimana agar laba yang diinginkan perusahaan harus tercapai. Salah satu penyebab perusahaan belum mencapai target penjualannya karena semakin banyaknya jumlah produsen cokelat tempe di Kota Malang. Banyaknya jumlah produsen cokelat tempe di Kota Malang mengakibatkan persaingan antar produsen semakin kompetitif. Lingkungan usaha yang semakin kompetitif menyebabkan produsen cokelat tempe harus menciptakan produk yang mampu bersaing dengan produk sejenis di pasaran. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive, yaitu di UMKM Cokelat Tempe DeKonco, Kecamatan Sawojajar, Kota Malang, Jawa Timur. Penelitian dilakukan selama 2 bulan mulai tanggal 15 Januari sampai 15 Maret 2018. Penentuan responden dilakukan menggunakan teknik purposive. Hal tersebut dilakukan karena peneliti ingin memperoleh atau mengambil informasi dari narasumber yang menjadi kunci informasi di UMKM Cokelat Tempe Dekonco. Pihak tersebut merupakan pemilik dari usaha cokelat tempe Dekonco yang bertanggungjawab atas perusahaan, pencatatan keuangan dan juga sebagai pihak yang berperan dalam mengambil keputusan dalam seberapa besar laba yang diinginkan dari penjualan produk coklat tempe Dekonco. Metode yang digunakan perusahaan adalah standart costing dimana perusahaan tidak menghitung biaya produksi terlebih dahulu sebelum melakukan produksi sehingga biaya yang digunakan tidak efisien dan belum mampu memberikan keuntungan sesuai target perusahaan. Mengatasi hal tersebut, maka untuk mengefisiensikan biaya produksi digunakan metode target costing. Metode ini mampu mengefisiensikan biaya produksi dan mampu menghasilkan keuntungan sesuai target perusahaan. Target laba yang diinginkan perusahaan sebesar 45%. Total biaya produksi pada tahun 2017 menggunakan metode standart costing sebesar Rp 745.826.151 sedangkan menggunakan metode target costing total biaya produksi sebesar Rp 665.432.000. Selisih biaya antara kedua metode tersebut adalah sebesar Rp 80.394.000. Sedangkan untuk total biaya produksi pada bulan Januari sampai Maret 2018 menggunakan metode standart costing sebesar Rp 180.466.179, sedangkan menggunakan target costing total biaya produksi sebesar Rp 156.560.679. Selisih biaya antara kedua metode tersebut adalah sebesar Rp 23.905.000. Setelah itu, dilakukan rekayasa nilai untuk menekan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas produknya. Harga cokelat tempe dijual per gram Rp 166,66. Biaya per gram cokelat tempe pada tahun 2017 menggunakan metode standart costing sebesar Rp 97,894. Sedangkan, menggunakan target costing biaya target sebesar Rp 87,404. Selisih biaya sebesar Rp 10,49 per gram cokelat tempe. Pada tahun 2018 biaya per gram icokelat tempe menggunakan standart costing sebesar 96,501, sedangkan dengan menggunakan target costing biaya per gramnya sebesar 83,715, selisih biaya sebesar 12,876 per gram cokelat temp