Analisis Penerapan Biaya Diferensial Dalam Menentukan Keputusan Menolak Atau Menerima Pesanan Khusus Untuk Meningkatkan Laba Perusahaan Pada Umkm Keripik Tempe Putra Ridhlo

Kota Malang memiliki jumlah UMKM yang cukup banyak dan usaha yang dijalankan yakni pengolahan tempe menjadi keripik tempe. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak produsen yang menjual keripik tempe sehingga mulailah persaingan menjadi ketat. Setiap perusahaan yang menjual keripik tempe berusaha untuk meningkatkan laba dan mengembangkan usahanya. Salah satu produsen keripik tempe adalah agroindustri keripik tempe Putra Ridhlo. Semakin ketatnya persaingan, perusahaan dihadapkan pada pengambilan keputusan. Adanya keputusan yang diambil yakni menerima pesanan khusus. Pesanan khusus yang dimaksud adalah pesanan yang jumlahnya lebih besar dan di luar produksi rutin. Pada penelitian ini, pesanan khusus yakni pesanan dalam jumlah besar yang kemudian dijual dengan harga lebih murah. Adanya stok produk keripik tempe setiap harinya sebanyak 600 bungkus juga menjadi bahan pertimbangan agroindustri keripik tempe Putra Ridhlo menerima pesanan khusus dari konsumen. Pihak perusahaan dalam hal ini akan memperhitungkan biaya diferensial untuk menetapkan keputusan menolak atau menerima pesanan khusus. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis biaya produksi, pendapatan, dan laba/rugi saat menerima pesanan dan produksi normal, serta mengetahui biaya diferensial dan laba diferensial. Teknik yang digunakan dalam penentuan responden adalah peneliti secara langsung menentukan responden yang dipilh yakni yang mengetahui mengenai data biaya, pesanan, penjualan, dan laba yang diterima. Keseluruhan data tersebut akan didapat dari pemilik agroindustri keripik tempe Putra Ridhlo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya produksi yang dikeluarkan oleh agroindustri keripik tempe dalam memproduksi keripik tempe kemasan 100 gram saat produksi normal sebesar Rp 379.495.100,- sedangkan biaya produksi saat menerima pesanan sebesar Rp 532.933.000,-. Pendapatan yang diterima dari produksi normal dengan menjual keripik tempe seharga Rp 3500,- adalah sebesar Rp 422.800.000,- dan saat menerima pesanan khusus dengan menjual keripik tempe seharga Rp 2500,- sebesar Rp 780.000.000,-. Laba yang diperoleh agroindustri keripik tempe saat produksi normal atau tanpa pesanan sebesar Rp 43.304.900,-. Akan tetapi, laba yang diterima saat menerima pesanan agroindustri keripik tempe memperoleh hasil yang lebih besar yakni Rp 249.337.000,-. Analisis biaya diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan keripik tempe yang diperhitungkan adalah biaya diferensial dan laba diferensial. Produsenii akan menerima pesanan bila laba yang diterima lebih besar dibandingkan dengan saat produksi normal. Begitupun sebaliknya, produsen akan menolak pesanan bila laba yang diperoleh lebih rendah dari produksi normal walapun biaya diferensial lebih besar saat menerima pesanan. Laba diferensial yang diperoleh agroindustri keripik tempe Putra Ridhlo sebesar Rp 206.032.100,-