Optimasi Formula Rumput Laut Cokelat (Sargassum sp), Kayu Manis (Cinamomum burmannii) dan Teh Hitam (Camellia sinensis) sebagai Minuman Fungsional Penghambat α- Glukosidase

Sargassum sp merupakan salah satu jenis rumput laut coklat yang diketahui mengandung florotanin yaitu sejenis polifenol yang memiliki kemampuan dalam menghambat aktivitas α-glukosidase. Kayu manis (Cinnamomum burmannii) merupakan tumbuhan yang dikenal sebagai rempah-rempah. Kayu manis memiliki efek menghambat aktivitas α-glukosidase karena mengandung senyawa sinamaldehid dan Methylhidroxy Calcone Polymer (MHCP). Teh hitam merupakan minuman yang banyak dikonsumsi didunia. Pada daun teh hitam terdapat polifenol termasuk theaflavin yang memiliki aktivitas antihiperglikemika dengan menghambat aktivitas α-glukosidase. α-glukosidase adalah enzim yang berperan dalam pemecahan karbohidrat menjadi glukosa dalam saluran pencernaan. Enzim ini dapat meningkatkan kadar gula darah maka dibutuhkan inhibitor α-glukosidase. Salah satu inhibitor α- glukosidase adalah Polifenol. Minuman fungsional adalah salah satu jenis pangan fungsioal yang terbuat dari bahan yang mampu memberikan efek kesehatan salah satunya mengurangi resiko terhadap penyakit tertentu. Beberapa tanaman di Indonesia yang dapat digunakan sebagai minuman fungsional adalah Sargassum sp, kayu manis dan teh hitam. Pencampuran dari ketiga bahan tersebut diharapkan dapat menjadi minuman fungsional yang dapat menghambat aktivitas α- glukosidase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui optimasi formula campuran Sargassum sp, kayu manis (Cinnamomum burmannii) dan teh hitam (Camellia sinensis) sebagai minuman fungsional penghambat α-glukosidase. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 208 di Laboratorium Nutrisi Ikani, Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta Laboratorium Institut Biosains, Universitas Brawijaya, Malang dan pengujian LC-MS/MS dilakukan di Pusat Laboratorium Forensik, Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta Timur. Metode penelitian yaitu metode eksperimen. Penelitian ini terbagi dalam dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan digunakan untuk menentukan konsentrasi ekstrak Sargassum sp, ekstrak kayu manis dan ekstrak the hitam yang akan digunakan pada penelitian utama. Penelitian utama untuk menentukan optimasi formulasi minuman fungsional dengan menggunakan program Design Expert 11. Metode optimasi Respone Surface Method (RSM) Box-Behnken dengan kombinasi tiga faktor yaitu konsentrasi ekstrak Sargassum sp (X1), konsentrasi ekstrak kayu manis (X2) dan konsentrasi ekstrak teh hitam (X3). Variable responnya terdiri dari pH (Y1), kenampakan (Y2), rasa (Y3), aroma (Y4), total polifenol (Y5) dan penghambatan α-glukosidase (Y6). Kemudian dilanjutkan dengan pengujian LC-MS/MS minuman fungsional. Data penelitian setiap respon dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap variable respon yang dilakukan. Hasil penelitian pendahuluan diperoleh nilai titik tengah untuk konsentrasi ekstrak Sargassum sp sebesar 10% dengan nilai pH 7,27, nilai rasa 2,75, nilai aroma 2,9 dan nilai kenampakan 3,55. Pada ekstrak kayu manis titik tengah pada konsentrasi 15% dengan nilai pH 7,10, nilai rasa 2,7, nilai aroma 3,5 dan nilaikenampakan 3,6. Pada ekstrak teh hitam titik tengah pada konsentrasi 5% dengan nilai pH 6,75, nilai rasa 2,42, nilai aroma 3,35 dan nilai kenampakan 2,56. Hasil penelitian utama yang diperoleh yaitu formula minuman fungsional yang disarankan program Design Expert 11 adalah ekstrak Sargasum sp 15,94%, ekstrak kayu manis 6,99% dan ekstrak teh hitam 3,49%. Optimasi formula yang disarankan dengan mencampurkan bahan Sargassum sp, kayu manis dan teh hitam tidak menunjukkan adanya efek sinergitas terhadap aktivitas penghambatan α-glukosidase