Pengembangan Model Sistem Produksi Pembuatan Phinisi Untuk Meminimalkan Waktu Dan Biaya Produksi

Phinisi merupakan kapal layar yang diproduksi oleh Suku Bugis, Makassar di Sulawesi Selatan. Dalam proses produksi pembuatan kapal layar phinisi, dilakukan oleh para pengrajin dengan cara yang bersifat tradisional dengan kemampuan untuk mengerjakan phinis berbobot antara 100 – 700 ton, dengan jumlah pekerja 10-15 orang, dalam waktu 6-13 bulan, dengan biaya 1 - 3.5 Milyard. Dalam penelitian ini digunakan sebagai model dasar adalah kapal layar phinisi dengan bobot 400 ton, 13 tenaga kerja, 12 bulan waktu pembuatan, dengan nilai kontrak 2.5 Milyar. Tujuan penelitian ini melingkupi aspek model-model Sistem Produksi yang berhubungan dengan waktu dan biaya produksi, dengan memanfaatkan dan atau sesuai dengan sumber daya yang dimiliki para pengrajin pembuat kapal layar phinisi, sehingga dalam proses produksi pembuatan kapal layar phinisi, didapatkan waktu pembuatan, bahan baku, tenaga kerja dan pada akhirnya adalah total biaya, yang digunakan dalam membuat satu unit kapal layar phinisi. Penelitian ini dilakukan dengan 3 ( tiga ) tahapan, Pertama Membuat gambar komponen-komponen kapal layar phinisi, membuat aktivitas awal sampai dengan akhir kegiatan pembuatan kapal layar phinisi, dengan tidak merubah pola kerja, dalam bentuk aktivitas kegiatan, Memberikan inisialisasi dari aktivitas kerja. Ke dua Menghitung jumlah kebutuhan bahan baku utama dan bahan pembantu, menghitung waktu, menghitung total biaya Ke tiga dalam penelitian ini adalah menyelesaikan penelitian ini dengan Model PERT, Model Famili Produk, Model CPM dan Model Standarisasi dan Model Analisis Biaya. Dengan menggunakan Software Auto Cad, MS Projec, MS Visio dan MS Excel. Disentra pembuatan kapal layar phinisi terdapat 34 perusahaan, dan yang digunakan sebagai subjek penelitian sebanyak 24 perusahaan, dengan hasil penelitian sebagai berikut, dalam melakukan pembuatan kapal layar phinisi dengan bobot yang sama, didapatkan 176 aktivitas kerja dan waktu yang berbeda, sehingga model awal yang digunakan untuk mendapatkan waktu penyelesaian phinisi dengan model PERT adalah sebesar 291 hari atau 2328 jam, dengan 6 jalur kritis, serta probabilitas 99.71 %, komponen yang digunakan sebanyak 43 komponen, dengan total biaya Rp. 1.538.141.404,-Analisis dengan model family produk, didapatkan 21 komponen utama, dengan 2004 item komponen, adapun keseluruhan komponen sebanyak 43 komponen, dengan 16.486 item komponen. Dalam pengabungan aktivitas didapatkan 30 aktivitas kerja, waktu siklus teoritis (80.89) waktu siklus teoritis ini tidak digunakan, karena lebih kecil dari waktu siklus gabungan (447.95). Dengan 6 stasiun kerja, dengan keseimbangan lintasan, didapatkan waktu penyelesaian sebesar 271 hari atau 2168 jam, dengan total biaya sebesar Rp. 1.511.118.524,-. Agar hasil penelitian ini mudah untuk dioperasionalkan oleh para pengrajin kapal layar phinisi maka di analisisis dengan model CPM, aktivitas yang digunakan adalah hasil 30 aktivitas gabungan, didapatkan 2 jalur kritis, dengan waktu sebesar 294 hari atau 2352 jam, dengan total biaya Rp. 1.558.477.732,-.Jika terjadi subkontrak dalam aktivitas dan komponen, maka dalam penelitian ini dibuat model standarisasi, yang menggunakan waktu dan aktivitas model PERT, namun terjadi terjadi pengabungan dalam aktivitas sehingga menjadi 28 aktivitas, dengan menghitung, waktu, tenaga kerja, dan biaya material untuk setiap aktivitas, dengan waktu sebesar 303 hari atau 2426 jam, dengan total biaya Rp. 1.407.531.798,