Pengaruh Kepemimpinan terhadap Budaya Organisasi, Komitmen Kerja, Perilaku Kerja dan Kinerja Pegawai (Studi pada Pegawai Satuan Kerja Perangkat Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara)

Misi utama penyelenggaraan otonomi daerah adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat, menciptakan efesiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya manusia, maka untuk mewujudkan misi tersebut, diperlukan daya dukung aparatur pemerintahan yang handal, cakap dan memiliki kompetensi untuk menyeselesaikan berbagai tugas pokok dan fungsi di Pemerintahan. Oleh karena itu dibutuhkan pemimpin yang dapat berperan membangkitkan komitmen, motivasi,dan optimisme dalam melaksanakan pekerjaan, menumbuhkan atmosfir kerjasama, serta dapat mempengaruhi perilaku bawahan yang akan berdampak pada peningkatan kinerja karyawan. Disamping itu dibutuhkan pula pegawai yang mengedepankan profesionalisasi dan kepentingan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji keterkaitan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dengan mempertimbangkan budaya organisasi, komitmen kerja, dan perilaku kerja sebagai faktor penentu peningkatan kinerja pegawai. Penelitian ini mengambil sampel 166 pegawai pada 9 Satuan Kerja Perangkat Daerah se Propinsi Sulawesi Tenggara.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner diikuti dengan melakukan interview mendalam ( in - depth ). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui karakteristik responden dan deskripsi responden terhadap indikator-indikator setiap variabel penelitian. Sedangkan untuk menguji pola hubungan antar variabel penelitian dipergunakan alat analisis inferensial yaitu Structural Equation Modelling dengan pendekatan AMOS 7. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, kepemimpinan yang baik dapat meningkatkan kinerja pegawai bila memperhatikan faktor-faktor yang ikut berperan yaitu budaya organisasi, komitmen kerja dan perilaku kerja pada SKPD di Propinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini juga menghasilkan temuan bahwa untuk meningkatkan perilaku kerja pegawai menjadi lebih baik bila faktor budaya organisasi dan komitmen kerja diperhatikan