Pengaruh Kepribadian dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan melalui Organizational Citizenship Behavior (Studi pada Bank Perkreditan Rakyat di Gianyar Bali)

OCB merupakan perilaku karyawan yang sangat penting didalam meningkatkan kinerja perusahaan. Meningkatnya persaingan yang dipicu oleh globalisasi di berbagai sektor perekonomian menjadikan persaingan dalam bisnis perbankan sangat ketat, tidak hanya terjadi antar bank tetapi juga dari lembaga keuangan lain, termasuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR). BPR sebagai badan usaha senantiasa harus diarahkan dan didorong untuk ikut berperan secara nyata meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat agar mampu mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial, sehingga lebih mampu berperan sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat. Untuk itu maka BPR selaku badan usaha dituntut untuk tetap bisa survive di era persaingan yang semakin ketat dewasa ini. Keberhasilan perusahaan sangat dipengaruhi oleh faktor sumber daya manusia, Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan, pihak perusahaan harus memiliki strategi yang tentunya sesuai dengan tujuan organisasi. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepribadian, budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dengan variabel intervening OCB. Penelitian ini bersifat kausal karena meneliti pengaruh variabel bebas (Budaya organisasi & Kepribadian) terhadap variabel tergantung (Kinerja Karyawan), melalui variabel intervening (OCB). Obyek penelitian yang diteli adalah BPR se-Gianyar Bali yang berjumlah 30 kantor dengan unit analisisindividu karyawan non pemimpin Bank Perkreditan Rakyat se-Gianyar Bali yang memiliki masa kerja minimal 3 tahundengan jumlah sampel total 105 orang, sedangkan data penelitian dianalisis dengan alat analisis statistik Structural Equation Model (SEM). Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa variabel kepribadian dan budaya organisasi secara langsung tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, variabel budaya dan organisasi secara tidak langsung berpengaruh terhadapa kinerja karyawan melalui OCB sebagai variabel intervening