Analisis Daya Saing Daerah dan Implikasinya terhadap Pembangunan Wilayah di Jawa Timur

Kondisi daya saing daerah di Jawa Timur menunjukkan adanya ketimpangan daya saing antar daerah. Daerah yang memiliki daya saing tinggi secara umum didominasi oleh Kabupaten/Kota dengan basis ekonomi bersumber pada kekayaan sumber daya alam dan/atau daerah-daerah yang memiliki aktivitas ekonomi berbasis sektor industri dan sektor jasa. Sedangkan daerah kabupaten/kota dengan daya saing terendah, umumnya merupakan daerah dengan basis ekonomi yang bersandar pada sektor primer, khususnya pertanian. Perbedaan dalam kemampuan dan karakteristik daerah, termasuk ketersediaan sumberdaya ( resources endowment) , menyebabkan tingkat produktivitas antar daerah berbeda-beda. Permasalahan daya saing daerah didekati menggunakan teori pertumbuhan neoklasik dan teori geografi ekonomi baru. Oleh sebab itu perlu dikaji perkembangan daya saing daerah di Jawa Timur dan dampaknya terhadap pembangunan wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengestimasi variabel-variabel yang mempengaruhi daya saing daerah, (2) Mengestimasi pengaruh daya saing daerah terhadap produktivitas daerah dan pembangunan wilayah, (3) Mengestimasi keterkaitan daya saing daerah terhadap efisiensi melalui produktivitas, (4) Menganalisis desain pembangunan wilayah di Jawa Timur berdasarkan daya saing daerah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisa PLS, DEA, analisa kuadran dan autokorelasi spasial. Teknik estimasi menggunakan data panel Jawa Timur tahun 2004 – 2008. Hasil penelitian ini ditandai oleh (1) Pembangunan wilayah di Jawa Timur menunjukkan bahwa pembentukan daya saing daerah lebih berorientasi pada keunggulan komparatif, bukan keunggulan kompetitif, (2) Daya saing daerah melalui keunggulan kompetitif memberikan dampak secara signifikan terhadap produktivitas daerah, (3) Produktivitas daerah didukung oleh tingkat efisiensi yang tinggi, sehingga perlu penguatan daya saing daerah dengan pengembangan infrastruktur, pengetahuan dan teknologi, serta pengembangan sumber daya manusia yang berdaya saing dan produktivitasnya tinggi, (4) Produktivitas dan daya saing daerah akan meningkat jika didukung konektivitas antara keunggulan komparatif dan kompetitif, serta pembangunan sistem jaringan infrastruktur antar daerah