Konflik Pemegang Saham dan Konservatisme Akuntansi

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konflik antara pemegang saham mayoritas dan minoritas atas kebijakan dividen terhadap konservatisme akuntansi. Konflik ini disebut konflik agensi tipe II. Tujuan selanjutnya adalah menguji perbedaan konservatisme akuntansi antara pemegang saham mayoritas merangkap sebagai manajemen dan yang tidak merangkap sebagai manajemen. Perbedaan konservatisme akuntansi antara perusahaan BUMN dan non-BUMN karena konflik antara pemegang saham mayoritas dan minoritas kemungkinan kecil terjadi. Perbedaan konservatisme akuntansi antara perusahaan yang tergolong perbankan dan nonperbankan juga diuji karena regulasi perusahaan perbankan lebih ketat daripada perusahaan nonperbankan. Populasi penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel ditentukan dengan metode purposive. Analisis didasarkan pada 253 observasi dari 55 perusahaan periode 2006 s.d. 2010. Data dikutip dari laporan keuangan tahunan perusahaan dan hak kontrol ditentukan berdasarkan kepemilikan ultimat. Data dianalisis dengan regresi multivariate dengan teknik regresi data panel dan uji beda dua rata-rata sampel independen. Hasil penelitian membuktikan bahwa konflik antara pemegang saham mayoritas dan minoritas berpengaruh pada konservatisme akuntansi. Hasil ini didukung oleh pengaruh positif dividen dan hak kontrol pemegang saham mayoritas terhadap konservatisme akuntansi. Dengan demikian, teori agensi dari perspektif konflik agensi tipe II mampu menjelaskan fenomena penelitian ini. Tidak ada perbedaan tingkat konservatisme akuntansi antara pemegang saham mayoritas merangkap sebagai manajemen dan yang tidak sebagai manajemen. Tingkat konservatisme akuntansi perusahaan BUMN lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan non-BUMN. Perusahaan perbankan memiliki tingkat konservatisme akuntansi lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan nonperbankan