Analisis Kesesuaian Lahan Dan Rancangan Model Optimalisasi Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Di Wilayah Pesisir Kabupaten Tuban

Perkembangan budidaya udang dari penerapan teknologi tradisional menjadi semi intensif dan intensif menimbulkan permasalahan bagi lingkungan pesisir, terutama tingginya buangan limbah organik. Limbah yang paling banyak berasal dari penggunaan pakan dan kotoran udang yang menyebabkan penurunan kualitas perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik biogeofisik, kualitas air dan tanah, luasan lahan budidaya udang vannamei yang sesuai; untuk menentukan jumlah total pakan menjadi limbah organik dalam proses budidaya; untuk mendapatkan rancangan model optimalisasi produksi dan membuat model pengelolaan lahan budidaya udang vannamei di lokasi wilayah pesisir Kabupaten Tuban. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode overlay dan metode skoring atau pengharkatan. Penelitian ini dilaksanakan dengan survei lokasi di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, meliputi 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Palang, Kecamatan Jenu, Kecamatan Tambakboyo dan Kecamatan Bancar; dan analisa data di Laboratorium Ilmu Perairan Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan serta Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai Desember 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis kualitas air dan tanah yang ada di wilayah pesisir Kabupaten Tuban paling tinggi terdapat di Kecamatan Palang yang diperoleh luasan lahan budidaya tambak udang vannamei seluas 58,58 ha,. Capaian keilmuan yang dapat ditampilkan sebagai bentuk kebaharuan dari penelitian ini adalah : Data pokok (kunci) rancangan model optimalisasi produksi budidaya udang vannamei yang dilakukan yakni dengan model (PR2) dengan efisiensi pakan sebesar 72% dan rasio perbandingan pakan 1,24; Model pengolahan lahan tambak budidaya udang vannamei yang sesuai di lingkungan wilayah pesisir di Kabupaten Tuban yang paling optimal dengan model nonparsial, yang didapatkan efisiensi pakan sebesar 75% dengan rasio perbandingan pakan 1,31. Diharapkan bisa membuat pemodelan optimalisasi produksi budidaya dengan teknologi intensif karena merupakan gambaran di lapangan (existing), yang selanjutnya untuk bisa dilakukan penyusunan konsep model yang nantinya hasil dari model dibandingkan dengan hasil existing untuk mengetahui kebenaran dari model yang disusun dan akan mendapatkan hasil model optimalisasi produksi yang optimum yang dapat diketahui kebutuhan total jumlah pakan harian, kelulushidupan serta lama budidaya dalam proses produksi budidaya udang vannamei selama 98 hari