Analisis Sifat Mekanis Komposit Polyester yang Diperkuat Serat Pelepah Lontar (Borassus Flabellifer) Akibat Variasi Fraksi Volume

Penggunaan serat alam sebagai filler pada komposit mulai banyak digunakan. Salah satu yang memiliki prospek cukup baik adalah serat pelepah pohon lontar ( Borassus Flabellifer ), yang penggunaannya masih terbatas pada bahan bakar atau komponen tertentu dalam pembangunan rumah. Serat pelepah lontar yang dikombinasikan dengan polyester sebagai matriks dapat bermanfaat untuk alternatif pembuatan genteng berbasis polimer. Karena itu penelitian ini dititik beratkan untuk meneliti kekuatan tarik dan bending material sesuai dengan aplikasi yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan dengan mengkombinasikan resin polyester dengan serat pelepah lontar, yang diberi perlakuan alkali 5% NaOH selama 4 jam. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian awal kekuatan tarik serat pelepah lontar (tanpa perlakuan), maka didapatkan kekuatan tarik serat tanpa perlakuan adalah 364,32 MPa, dan kekuatan tarik maksimal serat yang diberi perlakuan alkali adalah serat dengan waktu perlakuan 4 jam (240 menit) sebesar 496,75 MPa, sedangkan kekuatan tarik polyester 53,94 MPa. Berdasarkan pengujian awal tersebut, dilakukan pengujian komposit dengan serat yang telah diberi perlakuan alkali selama 240 menit dengan variasi fraksi volume serat pelepah lontar 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Dari hasil pengujian tersebut, menunjukkan bahwa kekuatan tarik dan bending komposit polyester dengan serat pelepah lontar sebagai penguat meningkat seiring dengan penambahan volume serat. Maka, didapatkan kekuatan tarik dan bending paling maksimal berada pada fraksi volume 50%, masing-masing sebesar 86,75 MPa dan 146,06 MPa