Analisis Pengaruh Motivasi, Kepribadian, dan Gaya Hidup terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah (Studi pada Bank Sinarmas Syariah Jakarta)

Dewasa ini telah mengemuka bahwa agama bukan hanya penentu keputusan yang melandasi seseorang untuk menjadi nasabah pada bank syariah. Ada beberapa alasan lain yang mendasari decision-making konsumen menjadi latar belakang penelitian ini dilakukan. Bank Sinarmas dipilih sebagai objek penelitian ini karena memiliki unit usaha yang relatif baru beroperasi di sektor bank syariah. Penelitian menyebarkan kuesioner kepada responden terpilih sejumlah 98 orang yang sudah menjadi deposan pada bank tersebut. Secara umum, penelitian menyusun instrumen kuesioner dilandasi konsep perilaku konsumen. Tiga variabel independen yang diteliti merupakan turunan dari konsep tersebut, yaitu, motivasi, kepribadian, dan gaya hidup sebagai faktor penentu pengambilan keputusan pelanggan. Kuesioner terdiri dari 19 item untuk mengukur tiga variabel bebas dan 6 item untuk mengukur decision-making pelanggan. Setiap variabel yang diukur dalam pertanyaan memiliki aspek-aspek dan proses penyusunannya berdasarkan tinjauan literatur terkait. Penelitian menggunakan analisis regresi sebagai alat utama untuk pengujian hipotesis, dan analisis faktor digunakan untuk mendukung hasil statistik deskriptif. Hasil-hasil utama yang diperoleh dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1) Semua variabel independen yang diuji didapatkan signifikan dalam mempengaruhi keputusan menjadi nasabah bank syariah. 2) Dari koefisien beta regresi menunjukkan tingkat pengaruh dari variabel gaya hidup dan variabel kepribadian relatif lebih tinggi dari variabel motivasi. 3) Analisis faktor konfirmatori digunakan untuk mengkonfirmasikan apakah indikator-indikator pada kuesioner sesuai dengan tiga variabel laten yang diukurnya. Parameter model diestimasi menggunakan metode kemungkinan maksimum. Hasilnya adalah variabel Motivasi, Kepribadian, dan Gaya Hidup dapat diukur dengan 19 item pertanyaan dalam kuesioner, di mana, indikator yang mengukur gaya hidup dan kepribadian relatif memiliki nilai parameter loading yang lebih tinggi daripada variabel motivasi. Secara umum, dari hasil penelitian dapat dibahasakan secara kualitatif bahwa responden memiliki kecenderungan untuk lebih memperhatikan profit investasinya daripada faktor agama, dan menjelaskan mengapa motivasi berpengaruh relatif lebih rendah dan memiliki nilai loading factor rendah. Implikasi lainnya adalah responden tampaknya memiliki kesadaran terhadap pentingnya berinvestasi dan memiliki keyakinan bahwa bank memiliki prospek masa depan yang menguntungkan bagi investasi mereka