The Impact of Electronic Word of Mouth on Repurchase Intention Mediated by Brand Loyalty and Repurchase Intention.

Pengembangan bisnis digitalisasi tumbuh dengan cepat. Perusahaan harus dapat berinovasi untuk bersaing dan mencapai targetnya. Kata elektronik dari mulut ke mulut menjadi strategi yang sangat penting karena dapat menyebarkan pengalaman yang baik kepada konsumen. Konsumen dapat menemukan kekuatan dan kelemahan produk dan layanan perusahaan. Studi saat ini hanya memeriksa model dengan dasar sendiri dengan menggunakan efek langsung saja. Mengambil literatur ilmu pemasaran, penulis mengusulkan model untuk memahami hubungan antara konstruksi mulut elektronik mulut pada niat pembelian kembali yang terkait dengan loyalitas merek dan persepsi risiko yang dirasakan pada konsumen Travelokas di Twitter. Model ini mengusulkan untuk memahami fenomena ketika perdagangan yang melibatkan teknologi. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menguji model. Metode ini dipilih karena, penelitian terbatas di bidang yang sama untuk memeriksa model yang diusulkan. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah pengikut akun Traveloka di Twitter sebanyak 116 responden. Responden dipilih berdasarkan kriteria minimum yang pernah Anda gunakan layanan setidaknya dua kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak EWOM pada loyalitas merek dan risiko yang dirasakan untuk memberikan efek pembelian kembali. Loyalitas merek adalah bagian penting dari perusahaan karena konsumen akan membeli kembali sehingga perusahaan tidak perlu mencari pasar baru. Implikasi, pembatasan, diskusi dan arah penelitian di masa depan dibahas akan dibahas pada akhir temuan dan diskusi