Analisis Perbandingan Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Promethee Dan Topsis Untuk Pemilihan Guru Teladan

Dinas Pendidikan Kota Malang memiliki misi meningkatkan mutu pendidikan dengan melakukan program-program peningkatan mutu dalam aspek sarana/prasarana, kurikulum, dan ketersediaan guru berkualitas. Metode peningkatan kualitas guru dilakukan dengan mengadakan kegiatan workshop, penelitian, dan pemilihan guru teladan. Kegiatan penilaian guru teladan bertujuan untuk memberikan dorongan agar para guru untuk berprestasi dalam bidang kompetensi. Survey yang diambil dari Dinas Pendidikan Kota Malang menyatakan bahwa penilaian guru teladan saat ini dilakukan dengan cara manual. Cara manual tersebut dilakukan dari proses pemberkasan hingga proses pengurutan nilai dari masing-masing kompetensi. Untuk mempercepat dan mendapatkan akurasi pemilihan guru berprestasi, digunakan sistem pendukung keputusan. Penelitian ini menggunakan data pemilihan calon guru teladan. Data tersebut meliputi data rapor guru yang berisi nilai orientasi pelayanan, nilai integritas, nilai komitmen, nilai disiplin, nilai kerjasama, nilai kepemimpinan, nilai perilaku kerja, dan nilai akhlak. Data yang digunakan diambil langsung dari Dinas Pendidikan Kota Malang dari masing-masing sekolah yang ada di Kota Malang, baik negeri maupun swasta. Data tersebut akan diproses menggunakan dua buah metode yaitu metode Prome e dan metode TOPSIS. Output dari sistem ini berupa rekomendasi data calon guru teladan dan analisis algoritma berdasarkan performanya. Hasil pengujian sistem menunjukkan pada calon pemilihan guru teladanmenghasilkan nilai precision, recall, dan accuracy untuk algoritma Prome e masing-masing adalah 91,19%, 54.31%, dan 88.41%. Sedangkan algoritma TOPSIS menghasilkan nilai precision, recall, dan accuracy masing-masing 90.50%, 74.91% dan 94.34%. Sehingga dalam penelitian ini, penggunaan TOPSIS memiliki unjuk kerja yang lebih baik dibandingkan dengan algoritma Prome e dikarenakan algoritma TOPIS memliki nilai persentase yang lebih tinggi