Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Job Relevant Information dan Budget Goal Commitment sebagai Variabel Intevening dan Desentralisasi sebagai Variabel Moderati

Salah satu unsur penting yang dapat digunakan manajemen dalam perencanaan perusahaan adalah anggaran. Partisipasi dalam penyusunan anggaran menciptakan kesempatan pada bawahan untuk terlibat dan mempengaruhi proses penyusunan anggaran. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur di Jawa Timur dengan menggunakan Job Relevant Information dan Budget Goal Commitment sebagai variabel intervening dan dikombinasikan dengan variabel desentralisasi sebagai pemoderasi hubungan partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Pengiriman kuesioner dilakukan dengan menggunakan metode mail survey dan langsung mendatangi perusahaan (responden), pengujian ini dilakukan kepada 91 manajer level satu sampai level empat dibawah direktur utama pada perusahaan manufaktur di Jawa Timur. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa; pertama , penyusunan anggaran secara partisipatif akan meningkatkan kinerja manajer. Kedua , penyusunan anggaran secara partisipatif memungkinkan bawahan untuk dapat saling bertukar informasi dengan atasan, sehingga dapat mendukung terciptanya pemahaman yang lebih baik mengenai proses penyusunan anggaran. Ketiga , Suatu keputusan dikatakan dapat meningkatkan kinerja manajer secara efektif, apabila dalam proses pengambilan keputusan memiliki ketersediaan informasi yang cukup. Keempat , tindakan partisipatif yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan bawahan, pengendalian dan keterlibatan diri dengan organisasi sehingga bawahan dapat menerima dan memiliki komitmen terhadap tujuan anggaran yang dirancang. Kelima , komitmen yang kuat dari seorang manajer terhadap pencapaian tujuan organisasi tidak menjadi tolak ukur terhadap peningkatan kinerja manajerial. Keenam , para manajer dalam organisasi perusahaan dengan tingkat desentralisasi yang tinggi, merasa dirinya kurang bertanggung jawab dan sedikit terlibat dalam perencanaan anggaran karena merasa mengalami tekanan dari atasan (pimpinan)