Pengembangan Sistem Anggaran dan Akuntansi Badan Layanan Umum Universitas Brawijaya

Penelitian ini mencoba memahami pengembangan sistem anggaran dan akuntansi BLU UB dari sisi perubahan organisasinya ( organizational change ) dengan menggunakan perspektif teori institusional. Sistem anggaran dan akuntansi dalam penelitian ini mencakup perubahan dari traditional budgeting menjadi performance based budgeting dan dari cash basis (modified accrual basis) menjadi accrual basis . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) menemukan makna pengembangan sistem anggaran dan akuntansi BLU UB yang dilakukan saat ini dan (2) memahami implikasi sistem anggaran dan akuntansi BLU UB terhadap perubahan organisasi. Penelitian ini dilakukan dalam kerangka fenomenologi yang merupakan salah satu cabang penelitian interpretative paradigm . Analisis dan interpretasi dari pengembangan sistem anggaran dan akuntansi dilakukan melalui New Institutionalism ory . Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, pada awalnya aktor-aktor memaknai penerapan sistem anggaran dan akuntansi BLU UB adalah untuk memenuhi kebutuhan legitimasi karena adanya desakan tuntutan PP No. 23 Tahun 2005, PMK No. 76/PMK.05/2008, dan PMK No. 44/PMK.05/2009. Selanjutnya, penerapan ini akan berdampak pada pencapaian kinerja UB agar lebih efisien, efektif, produktif, transparan, dan akuntabel. Kedua, pengembangan sistem anggaran dan akuntansi BLU UB mampu mendorong perubahan organisasi, meliputi perubahan nilai-nilai manajemen, SDM, prosedural, teknologikal, dan struktur organisasinya. Hasil ini diperoleh dari analisis dan interpretasi melalui New Institutionalism ory , di mana fenomena yang ada menggambarkan terjadinya gejala institutional isomorphism. Dalam penelitian ini coercive isomorphism merupakan tipe isomorphism utama yang terjadi karena adanya desakan dan aturan-aturan hukum yang mengikat dan diberlakukan oleh Pemerintah Pusat. Mimetic isomorphism diwakili dengan penyusunan RBA, penerapan penatausahaan, dan pelaporan tingkat universitas-fakultas sebagai peniruan hasil belajar dari Undip Semarang yang telah melaksanakan PK BLU terlebih dahulu. Tipe normative juga memiliki peran nyata melalui kerja sama antara tim pendamping implementasi PPK BLU, Kasubbag Akuntansi, dan PPAB, di mana dalam perkembangannya membentuk gejala allomorphism. Sampai saat ini UB masih menunjukkan gejala allomorphism