Prediksi Financial Distress dengan Menggunakan Variabel Keuangan (Current Ratio, Cash Ratio, Debt Ratio, ROA, Days Sales in Receivables Ratio) dan Variabel Non-Keuangan (Studi pada Perusahaan Pertamba

Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel keuangan dan non-keuangan dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan pertambangan periode 2008-2010yang telah go public dan listing di Bursa Efek Indonesia. Peneliti menggunakan lima rasio keuangan dan 2 rasio non-keuangan. Selain menguji penggunaan jenis rasio keuangan dan non-keuangan, peneliti juga menguji dari ketujuh rasio tersebut mana yang menunjukkan hasil signifikan sebagai prediktor financial distress pada perusahaan pertambangan di Indonesia. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang telah go public dan listing di Bursa Efek Indonesia dan tidak mengalami delisting selama periode penelitian (2008-2010). Berdasarkan kriteria tersebut populasi penelitian ini sebanyak 13 perusahaan. Oleh karena itu seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penelitian, sehingga penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Sumber data yang digunakan adalah laporankeuangan yang dipublikasi oleh Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008-2010 atau selama periode tiga tahun, sedangkan model analisis yang digunakan adalah regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio keuangan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap prediksi finacial distress perusahaan pertambangan adalah (1) current ratio berpengaruh signifikan dengan koefisien korelasi negatif, dimana nilai signifikansinya 0.046,(2) cash ratio berpengaruh signifikan dengan koefisien korelasi negatif dan nilai signifikansi 0.029, serta (3) debt ratio berpengaruh signifikan dengan koefisien korelasi negatif dengan nilai signifikansi 0.024. sedangkan untuk rasio non-keuangan didapati hasil bahwa rasio kepemilikan manajerial dan institusional tidak berpengaruh signifikan