Elastisitas Produksi Usaha Peternakan Broiler Pola Kemitraan Di Kabupaten Blitar

Penduduk Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun berdampak pada peningkatan konsumsi produk peternakan yaitu daging, telur, dan susu. Salah satu permasalahan besar saat ini adalah tidak seimbangnya penawaran ( supply ) dengan tingginya permintaan ( demand ) terhadap salah satu kebutuhan produk protein hewani yaitu daging. Peternak menggembangkan komoditi ternaknya sebagai peluang usaha, salah satunya adalah broiler . Biaya dari faktor-faktor produksi usaha ayam pedaging ini relatif tinggi hampir 80% untuk biaya produksi dari total penerimaan peternak. Faktor-faktor produksi harus digunakan secara efisien karena adanya harga daging yang fluktuatif dipasar yang menjadi kendala dalam memperoleh keuntungan, hal ini yang membuat peternak harus berfikir dua kali jika ingin mendirikan ataupun melanjutkan usaha broiler . Sistem kemitraan dapat merangkul masyarakat dalam mendirikan usaha broiler dengan biaya produksi yang lebih murah dan efisien serta harga jual panen ayam yang terjamin, sehingga dapat mendukung keberhasilan usaha. Salah satu solusi untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh peternak rakyat adalah sistem usaha kemitraan. Kepemilikan modal yang relative kecil adalah salah satu masalah besar usaha peternakan di Indonesia. Pola kemitraan melibatkan dua pihak yaitu adalah peternak yang termasuk dalam peternak ayam pedaging dan perusahaan pengelola. PT. Broiler Sejahtera merupakan perusahaan besar yang salah satu usahanya bergerak di bidang pemeliharaan broiler dengan sistem kemitraan. Faktor-faktor produksi usaha peternakan ayam pedaging di Kabupaten Blitar adalah jumlah ternak, pembelian D.O.C, jumlah tenaga kerja, biaya pakan, vitamin dan obat-obatan, mortalitas, biaya produksi, dan jumlah anggota keluarga. Peternak harus dapat mengelola faktor-faktor produksi sehingga jumlah produksi usaha meningkat. Penelitian dilaksanakan pada sejumlah peternak broiler di Kabupaten Blitar yang bermitra dengan PT. Broiler Sejahtera wilayah Kabupaten Blitar. Pengumpulan data dilaksanakan selama bulan Juni - Juli 2014 mulai pukul 09.00 WIB – 15.00 WIB. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usaha dan menganalisis elastisitas produksi usaha peternakan broiler kemitraan PT. Broiler Sejahtera Kabupaten Blitar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan penentuan sampel secara purposive sampling yaitu peternak ayam broiler yang melaksanakan program kemitraan dengan PT. Broiler Sejahtera Indonesia. Sampel populasi peternak broiler sistem open house Kabupaten Blitar secara keseluruhan berjumlah 150 orang peternak. Jumlah keseluruhan tersebut dapat diambil sampel populasi sebanyak 60 orang peternak sebagai perwakilan sampel penelitian. Pada penelitian, data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Analisis data yang dilakukan mencakup data kualitatif dan kuantitatif. Analisa kualitatif untuk mengetahui elastisitas produksi usaha peternakan broiler pola kemitraan dan karakteristik peternak dengan menggunakan analisis Cobb- Douglas. Analisa kuantitatif untuk mengetahui komposisi biaya produksi, pendapatan, dan penerimaan usaha peternakan dengan analisis ekonomi. Pengolahan data dari hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16,0. Hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas responden didominasi oleh berjenis kelamin laki-laki dengan persentase 76,6%, berusia antara 40-59 tahun, lulusan SMA dengan pengalaman beternak selama 6-10 tahun. Hasil dari perhitungan biaya produksi diperoleh total biaya sebesar Rp.14.973,- perkilogram dan penerimaan sebesar Rp.17.973,- perkilogram sehingga diperoleh keuntungan sebesar Rp.2.871,-. Hasil analisis Cobb-Douglas diperoleh hasil bahwa jumlah ternak, pembelian D.O.C, biaya pakan, mortalitas, dan biaya produksi berpengaruh pada jumlah produksi usaha. Elastisitas mortalitas mempunyai hasil koefisien regresi sebesar -2,037, dan biaya produksi bersifat elastis terhadap jumlah produksi dengan koefisien regresi sebesar 0,996. Kesimpulan menunjukkan bahwa 1) variabel jumlah ternak, pembelian DOC, biaya pakan, mortalitas dan biaya produksi merupakan faktor yang signifikan mempengaruhi jumlah produksi usaha broiler pola kemitraan 2) mortalitas dan biaya produksi merupakan faktor yang memiliki sifat elastic terhadap jumlah produksi usaha broiler pola kemitraan. Saran dalam penelitian agar 1) penggunaan modal dan faktor produksi dapat digunakan lebih efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan pendapatan jumlah produksi cenderung akan meningkat 2) pemakaian faktor-faktor produksi dan modal usaha lebih efisien, karena dengan penggunaan faktor-faktor produksi yang efisien akan mempengaruhi jumlah pendapatan produksi