Perubahan integritas membran spermatozoa pada proses sexing dengan metode sentrifugasi gradien densitas percoll.

Dalam rangka mendukung teknologi Inseminasi Buatan (IB) perlu dikembangkan tehnik sexing spermatozoa X dan Y sehingga dapat menghasilkan pedet jantan atau betina. Salah satu metode yang saat ini sering digunakan untuk sexing spermatozoa X dan Y adalah sentrifugasi gradien densitas percoll. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motilitas, integritas membran, persentase hidup spermatozoa sesudah sexing dengan metode sentrifugasi gradien densitas percoll, dan untuk mengetahui terjadinya kapasitasi dan reaksi akrosom spermatozoa setelah proses sexing dengan cara sentrifugasi gradien densitas percoll. Semen yang digunakan berasal dari sapi Limousin yang dipelihara di BBIB Singosari dengan kriteria motilitas massa ≥ 2+, motilitas individu ≥ 70%, frekuensi penampungan dua kali perminggu untuk setiap individu. Metode penelitian ini adalah studi experimental laboratories. Variabel yang diamati antara lain: motilitas, persentase spermatozoa hidup, integritas membran, belum kapasitasi, kapasitasi dan reaksi akrosom. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak kelompok dengan 10 X ulangan Analisa data menggunakan T tes berpasangan dan dilanjutkan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan (1).Motilitas setelah sexing dengan metode sentrifugasi gradien densitas percoll mengalami penurunan dan persentase hidupm spermatozoa tidak mengalami penurunan setelah proses sexing (2). Integritas membran spermatozoa mengalami penurunan setelah proses sexing dengan cara sentrifugasi gradien densitas percoll (3). Kapasitasi dan reaksi akrosom spermatozoa tidak mengalami penurunan setelah proses sexing dengan cara sentrifugasi gradien densitas percoll